Itoc, "Ada 51 Titik Rawan Banjir"

Sumber:Pikiran Rakyat - 15 April 2008
Kategori:Banjir di Luar Jakarta

CIMAHI, (PR).-Terganggunya kinerja sistem saluran wilayah Cimahi selatan oleh kepentingan industri merupakan penyebab utama banjir setinggi 1,5 meter yang merendam ratusan rumah di RT 02 d an RT 04 RW 02 Kp. Sukamulya Kel. Melong Kec. Cimahi Selatan, Sabtu (12/4).

"Kurang maksimalnya fungsi saluran ditambah topografi yang rendah membuat banjir sering melanda daerah ini," kata Kepala Bidang Prasarana Perkotaan Dinas Tata Kota Pemkot Cimahi Boy Iman Nugraha saat ditemui di ruangannya, Senin (14/4).

Dia mengatakan, saluran air yang melewati RW 02 adalah satu-satunya saluran yang menampung aliran air dari Sungai Cibeureum dan Cibodas. Saat musim hujan, air dalam volume besar dari kedua sungai itu tidak mampu ditampung saluran air itu.

Sebenarnya ada sodetan untuk mengalirkan air ke persawahan sebelum masuk ke Kali Malang. Tetapi, saluran air itu ditutup karena memang berada di lahan milik sebuah pabrik. "Saluran itu ditutup pemilik pabrik Februari lalu," kata Ketua RT 02 Cecep.

Untuk mengantisipasi terjadinya banjir, kata Boy, pemkot akan segera melakukan normalisasi dengan cara mengeruk saluran air di wilayah itu. Normalisasi juga akan dilakukan pada saluran air di Kel. Utama RW 13 (Sungai Cipulus), RW 02 (Kali Malang), dan RW 14 (Kali Cimahi/Cibodas). "Dalam satu minggu kami akan coba mengeruk saluran-saluran air yang fungsinya terganggu oleh sampah dan bangunan yang tidak tepat," kata Boy.

51 titik banjir

Sementara itu, Wali Kota Cimahi Itoc Tochija mengatakan, di Kota Cimahi terdapat 51 titik yang berpotensi terkena banjir, termasuk wilayah Melong. Dari jumlah tersebut, sekitar 20 titik atau 40 persen akan ditangani pada 2008.

Menurut dia, tempat-tempat berpotensi banjir itu memiliki saluran air yang tidak berfungsi maksimal karena menyempitnya saluran air akibat pendirian bangunan dan tumpukan sampah. "Banyak orang mendirikan bangunan di sempadan sungai. Selain itu salur-an pembuangan air juga terganggu oleh kepentingan pemilik lahan seperti yang terjadi di Melong," kata Itoc, Minggu (13/4). (CA-168)



Post Date : 15 April 2008