|
BANDUNG--MIOL: Menteri Riset dan Teknologi Kusmayanto Kadiman menyayangkan belum tuntasnya penanganan masalah sampah di kota-kota besar di Indonesia, termasuk di Kota Bandung. "Saat ini teknologi penanganan sampah di Indonesia sudah maju, dan saya kira ITB bisa menangani sampah di Kota Bandung. Tinggal Pemkot Bandung mau menggunakan teknologi apa," katanya kepada pers di Observatorium Bosscha, Lembang, Bandung, Sabtu. Menurut mantan Rektor ITB itu, adalah tidak tepat jika alasan mengatasi persoalan sampah menggunakan teknologi membutuhkan biaya yang mahal. "Masyarakat 'toh' tidak akan menolak bila harus membayar retribusi dua atau tiga kali lipat, asalkan Pemkot Bandung bisa menangani sampah dengan baik," katanya. Ia lebih lanjut mendesak Pemkot Bandung agar segera menyelesaikan masalah sampah yang sudah sangat memprihatinkan, karena di beberapa tempat terlihat tumpukan sampah yang belum diangkut, sehingga menebarkan bau yang menyengat dan bisa menimbulkan penyakit bagi warga setempat. Kusmayanto berharap Pemkot Bandung segera mengambil langkah yang tepat, terutama menentukan tempat pembuangan akhir (TPA) sampah yang permanen serta teknologi penanganannya yang tepat. Saat ini Pemkot Bandung tengah berusaha keras mencari TPA sampah yang permanen pasca berakhirnya penggunaan eks TPA sampah Cicabe pada 14 April lalu, sedangkan penggunaan TPA sampah sementara di Pasir Impun masih mendapat penolakan sebagian warga yang tinggal tidak jauh dari lokasi TPA itu. (Ant/OL-1) Post Date : 07 Mei 2006 |