|
Ribut-ribut soal buka tutup pintu air Kali Ciliwung di Manggarai, Jakarta Pusat, berakhir dengan antiklimaks. Kompleks Istana Kepresidenan, Taman dan Tugu Monumen Nasional, serta Balaikota Jakarta yang dikhawatirkan akan terkena banjir, jika pintu air itu dibuka, ternyata bebas dari genangan air Kali Ciliwung. Sejak pintu air Manggarai dibuka, Minggu dini hari, hingga Senin (5/2) malam, Kompleks Istana Kepresidenan tetap bebas dari genangan air yang meluncur deras dari kawasan Bogor dan sekitarnya melalui Kali Ciliwung. Ketinggian air berwarna coklat keruh dari sungai yang membelah Jakarta itu memang sudah lebih tinggi dari tanah tempat Kantor Presiden, Istana Merdeka, Istana Negara, dan Gedung Sekretaris Negara berdiri di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta. Namun, sistem drainase dan pemompaan air genangan di Kompleks Istana Kepresidenan yang dibenahi dua tahun terakhir mampu mengatasinya. Setiap pipa dari dalam Kompleks Istana Kepresidenan yang mengarah ke Kali Ciliwung dipasangi katup yang mencegah air sungai itu menerobos masuk istana. Air hujan yang tertampung di saluran air bawah tanah empat bangunan di kompleks itu diantisipasi dengan tiga pompa air ukuran besar di depan halaman Gedung Sekretariat Negara. Setiap pompa air besar itu mampu membuang air yang tergenang di saluran air istana sebanyak 250 liter per detik. Posisi Kompleks Istana Kepresidenan yang kerap berada di bawah permukaan air Kali Ciliwung pada saat musim hujan membuat pengelola istana berbenah. Pembenahan terutama dilakukan untuk menyambung saluran air di bawah taman istana. Saat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melakukan kunjungan kenegaraan ke Amerika Serikat (AS), September 2005, empat titik saluran air yang menghubungkan Kantor Presiden dengan Gedung Sekretariat Negara dibangun. Puluhan pekerja merampungkan pekerjaan itu selama istana ditinggalkan Presiden selama seminggu. Empat titik saluran itu lantas terhubung dengan saluran air dari tempat penampungan (koker) berukuran 4 x 4 x 4 meter persegi yang ditanam di bawah tanah, menuju pompa air besar yang setiap hari dijaga dua petugas. Pompa air istana adalah bagian dari pompa air milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang masuk dalam pengelolaan Rayon Cideng. Dengan kesiagaan penuh petugas jaga pompa dan kesiapan infrastruktur manajemen air bawah tanah yang baik, Kompleks >small 1<>small 0Oleh karena itu, ribut-ribut soal buka tutup pintu air Manggarai antara Presiden Yudhoyono dan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso yang muncul di tengah derita rakyat tidak perlu mengemuka. Istana Kepresidenan ternyata sudah siaga. Jika akhirnya banjir mendera istana, itu bagian dari solidaritas yang harus dirasakan bersama oleh pemimpin dan rakyat. Bukankah pemimpin hanya pengemban amanat rakyat yang sekarang sedang sengsara? (Anton Wisnu Nugroho) Post Date : 06 Februari 2007 |