[JAKARTA] Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan membangun tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) di wilayah Sunter, Jakarta Utara. TPST yang mampu mengolah sampah Jakarta sekitar 1.000 ton per hari dengan biaya Rp 1 triliun.
"Tempat pengolahan sampah itu sedang dalam tahap pengkajian. DKI butuh TPST di wilayah sendiri untuk mengurangi ketergantungan mengolah sampah di wilayah lain," ujar Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta Eko Bahruna kepada SP di Jakarta, Selasa (14/7).
Menurut Eko, teknologi pengolahan sampah di Sunter juga sedang dalam tahap pengkajian. Luas tanah yang tersedia untuk mendirikan pabrik pengolahan sampah itu mencapai 2,5 hektare dan merupakan lahan Pemprov DKI.
Eko menambahkan, lokasi TPST baru tersebut tidak akan mengganggu warga sekitar karena pengolahan yang ditawarkan dengan menggunakan teknologi tinggi. Selain lokasi tidak terlalu dekat dengan permukiman penduduk, keberadaan TPST itu juga akan membuka lapangan kerja baru.
"Sistem pengelolaannya tidak beda jauh dengan TPST Bantar Gebang. Pengelola akan ditentukan dengan tender terbuka. Investasinya mencapai Rp 1 triliun," katanya.
Saat ini, DKI telah memiliki TPST di Bantar Gebang Bekasi yang mampu menampung sampah DKI sekitar 4.500 ton per hari. Kemudian, TPST Ciangir, Kabupaten Tangerang dalam tahap proses yang diperkirakan mampu mengolah sampah sekitar 2.500 ton per hari. [H-14]
Post Date : 15 Juli 2009
|