CIREBON -- Pemerintah melalui Departemen Pekerjaan Umum menyiagakan beberapa unit mobil instalasi penjernihan dan pengolahan air di sejumlah daerah di Jawa Barat dan Jawa Tengah. Instalasi pengolahan ini sudah dikirimkan ke Tegal, Jawa Tengah, menyusul bahaya kekeringan dan kelangkaan air bersih.
Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto menegaskan hal itu seusai acara menanam sejuta pohon di ruas jalan tol Kanci-Pejagan, Kabupaten Cirebon. "Kemarin kami meninjau di Tegal, ternyata masyarakatnya kesulitan air bersih," katanya di Cirebon kemarin.
Karena itu, bantuan ini pun langsung diberikan sekalipun belum ada surat permohonan bantuan dari kepala daerah yang bersangkutan. Selain itu, akan dikirim mobil tangki untuk menyalurkan air langsung kepada masyarakat.
Bantuan yang sama, kata Djoko, akan diberikan kepada setiap daerah jika memang kepala daerahnya mengirim surat permohonan bantuan. "Sampai sekarang belum ada satu pun kepala daerah yang mengirim surat itu," katanya.
Menurut Djoko, gejala El Nino yang diprediksi terjadi tahun ini tidak perlu dikhawatirkan. Ia mengaku sudah meninjau sejumlah waduk, seperti Kedungombo, Cacaban, dan Malahayu. "Semua debit air di waduk tersebut lebih tinggi dibanding hari yang sama tahun lalu," ujarnya.
Di Bandung, Dinas Permukiman dan Perumahan Jawa Barat sudah menyiagakan alat pengolahan air yang dapat dipindahkan. Instalasi ini, kata Kepala Seksi Air Minum Dinas Permukiman Jawa Barat Edi Bahtiar, mampu mengolah 5 liter per detik air siap minum. Fasilitas yang diangkut oleh truk ini dilengkapi tangki air dengan kapasitas 5.000 liter sekali angkut.
Jawa Barat baru memiliki dua unit fasilitas pengolahan air limbah. Dua unit itu kerap dikirim ke daerah bencana untuk menyediakan air bersih bagi warga. Alat ini tinggal bekerja dengan menyedot air dari sumber, di antaranya sungai dan irigasi, lalu mengolahnya sehingga siap minum. Tahun ini diperkirakan fasilitas itu akan ditambah. Semua mobil akan beroperasi pada Agustus ini. IVANSYAH | AHMAD FIKRI
Post Date : 12 Agustus 2009
|