|
TEMPILANGInstalasi air bersih di Desa Sinar Surya Kecamatan Tempilang terancam mubazir. Pasalnya, instalasi air bersih yang dibangun menggunakan dana Program Kompensasi Pengurangan Subsidi Bahan Bakar Minyak (PKPS - BBM) dan APBD Kabupaten Bangka Barat senilai Rp 400 juta lebih dan pemanfaatannya diresmikan Pejabat Bupati Bangka Barat H Syaiful Rachman pada awal 2004 tersebut, telah sekian lama dibiarkan tidak beroperasi.Perangkat Desa Sinar Surya Kecamatan Tempilang Mardin mengatakan, tidak beroperasinya instalasi air bersih di desa tersebut lantaran terjadi gangguan teknis sejak sekian lama pada dua unit mesin pompa air yang berada disekitar sumber air baku Kolong Panca diperbatasan Dusun Basun dan Dusun Dam III Desa Sinar Surya. Mardin mengungkapkan, kedua unit mesin pompa air yang berada dalam dua rumah mesin yang berbeda tersebut sebenarnya masih bisa dihidupkan, namun tidak bisa mengalirkan air ke enam buah tangki hydran yang tersebar di dua dusun yakni Dusun Basun dan Dusun Dam III. Sejak diresmikan, (instalasi air bersihred) hanya bisa dioperasikan selama beberapa bulan saja. Kita juga heran, mesin pompa air itu dua-duanya bisa dihidupkan, tapi tidak bisa ngalir ke tangki, kata Mardin kepada Bangka Pos Group di Kantor Camat Tempilang, Kamis (2/2). Kendati gangguan pada kedua mesin pompa air tersebut diperbaiki, Mardin mengaku, dirinya pesimistis apabila instalasi air bersih di desanya tersebut dapat bertahan hingga jangka waktu yang cukup lama. Pasalnya lanjut Mardin, sejauh ini Pemerintah Desa Sinar Surya kebingungan mencari dana operasional instalasi air bersih yang nilainya cukup besar tersebut. Dia menilai, ketika instalasi air bersih ini sempat dioperasikan beberapa waktu lalu, animo masyrakat desanya untuk membeli air seharga Rp 250 per jeriken dari instalasi air bersih ini sangat rendah. Padahal, untuk memperoleh biaya operasional instalasi air bersih ini mengandalkan hasil penjualan air tersebut. Menurut Mardin, masyarakat desa setempat lebih menyukai mengambil air gratis dari sumur-sumur pribadi mereka maupun sumur-sumur umum dekat rumah mereka atau mengambil air dari sumber air lainnya ketimbang membeli air dari instalasi air bersih. Masyarakat mengatakan, air dari tangki itu kondisinya kotor sehingga tidak layak dikonsumsi. Apalagi menurut masyarakat, sumber air bakunya Kolong Panca itu sering dipakai tempat orang mencuci, mandi dan segala macam sehingga mereka jadi geli minum air tersebut. (g18) Post Date : 04 Februari 2006 |