Ingin Mandi pun Harus Jalan Kaki 6 km

Sumber:Pikiran Rakyat - 28 Juli 2008
Kategori:Air Minum

SUMEDANG, (PR).-Ratusan warga di Kampung Kurnia dan Cipasang Dusun/Desa Cipasang Kec. Cibugel Kab. Sumedang, kini dilanda krisis air bersih. Untuk memperoleh air minum, bahkan untuk mandi, cuci, dan kakus (MCK), warga di dua kampung itu harus berjalan kaki mengambil air berkilo-kilo meter atau membeli air dengan harga cukup mahal.

Krisis air yang dialami warga desa di perbukitan itu, menurut sejumlah warganya, Minggu (27/7), sudah berlangsung selama tiga bulan. "Untuk memenuhi kebutuhan air selama kemarau, warga terpaksa membeli atau mengambil dari mata air yang berjarak antara enam sampai tujuh kilometer dari kampung ini," ujar Rasja (56).

Rasja yang juga Ketua RT 01 di RW 05 Kampung Kurnia dan sejumlah warga lainnya di Dusun Cipasang menyebutkan, krisis air seperti saat ini telah menjadi langganan warga setiap musim kemarau. "Setiap musim kemarau, kalau butuh air warga di sini memang berjalan cukup jauh atau membeli," ujar Dede Suhara (17), yang sedang beriringan bersama beberapa anak usia SD sambil membawa jeriken berisi air.

Menurut warga di dusun tersebut, untuk memenuhi kebutuhan air bersih, sebagian besar warga di dusun banyak yang memilih untuk membeli. Caranya, mereka menitipkan jeriken pada mobil bak yang biasa melayani pengangkutan air dari sumber air di luar Desa Cipasang. Ongkos angkutnya bervariasi antara Rp 2.000,00 sampai dengan Rp 3.000,00 per satu jeriken isi 20 liter.

Kesulitan air bersih, terutama untuk minum dan memasak, di dusun tersebut, menurut warganya, tidak hanya dialami pada musim kemarau. Pasalnya, sumur gali atau sumur bor yang pernah dibuat warga di dusun yang jauh dari sumber air bersih itu, tidak pernah ada yang berhasil mengeluarkan air.

Dimintai tanggapannya, Camat Kec. Cibugel Agus Wahidin, Minggu (27/7) kepada "PR" menyebutkan, pihak kecamatan bersama masyarakat dan pemerintah Desa Cipasang telah merencanakan untuk membuat saluran air.

"Air yang akan dialirkan rencananya akan diambil dari sumber air di Desa Tamansari, masih di Kec. Cibugel. Jaraknya sekitar 7 kilometer dari Cipasang," kata Agus Wahidin.

Malahan, menurut Agus, yang juga dibenarkan Kasie Ekonomi Kec. Cibugel, Soleh Suswandi, pembuatan saluran air tersebut telah direncanakan untuk bisa teralisasi tahun ini, melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri. (A-91)



Post Date : 28 Juli 2008