|
AIR menjadi persoalan serius beberapa tahun terakhir ini. Perusakan hutan yang berimbas pada kerusakan sumber air menjadikan berbagai kalangan berusaha untuk mempertahankan bahkan mengembalikan keberadaan air. Penyadaran pentingnya sumber air juga dilakukan di lingkungan terkecil, RW, RT, dan keluarga. Environmental Services Program (ESP) yang didanai United States Agency for International Development (USAID) bekerja sama dengan Forum Masyarakat Code Utara (FMCU) pekan lalu menggelar diskusi, pameran foto, dan pemutaran film bertema ’’Selamatkan Mata Air Code’’. Kegiatan berlangsung di halaman Masjid As-Salam, RT 31, RW 7 Kampung Jetisharjo, Code, Yogyakarta. Spesialis Jangkauan Publik dan Komunikasi ESP Jateng/Yogyakarta Yudi Wijanarko mengungkapkan, pemutaran film dan pameran foto sebagai salah satu upaya penyadaran masyarakat berlangsung 3-7 Juli. Masyarakat sekitar terlibat aktif dalam kegiatan tersebut agar muncul kesadaran dan kearifan memanfaatkan sumber air. ’’Warga sekitar terlibat langsung, mereka mengikuti diskusi, melihat film serta foto yang menggambarkan betapa penting air bagi kehidupan. Kalau mereka tak bisa menggunakan air secara bijaksana, di masa mendatang bakal kesulitan air dan konflik-konflik akan muncul karena air,’’ papar Yudi. Mudah Terekam Diskusi yang diikuti seratusan orang berlangsung seru dengan narasumber Noor Aini Prasetyawati dari LSM Kampung Halaman dan Totok Pratopo (Ketua FMCU). Noor Aini menerangkan, film memang menjadi media efektif untuk mengampanyekan sesuatu seperti sumber air ini. Masyarakat lebih mudah merekam apa yang dilihatnya. Rekaman ini bisa hidup selamanya dalam benak seseorang. ’’Lihat saja tadi di awal diskusi, mereka mengakui terkesan dan memberikan apresiasi malah ada yang sampai bergumam untung mereka tidak seperti yang digambarkan dalam film, susah memperoleh air, sengsara, dan lain sebagainya,’’ ujar dia. Kampanye pemanfaan, perlindungan air melalui film, imbuhnya, karena sangat efektif sebaiknya dilakukan di berbagai tempat. Tidak hanya di wilayah yang airnya berlimpah namun juga lokasi-lokasi yang mulai terlihat terancam kekurangan sumber air akibat ulah manusia. Yudi menambahkan, pihaknya menggelar kampanye itu hingga September mendatang. Selain acara di Code, ESP juga menggelar berbagai kegiatan seperti workshop Imbal Jasa Lingkungan di Bappeda Jateng di Semarang, dialog di Radio Gemilang FM Kabupaten Magelang serta diskusi dan pelatihan wartawan. Agung PW Post Date : 07 Juli 2008 |