Industri Boleh Mengambil Air Tanah Dalam

Sumber:Koran Tempo - 03 Juni 2008
Kategori:Air Minum

BANDUNG - Pemerintah Provinsi Jawa Barat tengah mengupayakan revisi peraturan gubernur mengenai pengambilan air tanah. Dalam revisi tersebut, diisyaratkan industri dibolehkan menggunakan air tanah dalam.

Meski begitu, sebelum mengizinkan penggunaan air tanah dalam, "Industri harus disyaratkan membangun sumur resapan dalam," kata Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Jawa Barat Tb. Hisni kemarin di Bandung. Revisi peraturan gubernur itu, kata dia, untuk memulihkan kondisi air tanah di beberapa cekungan yang sudah rawan dan kritis.

Sumur resapan dalam, Hisni menambahkan, merupakan penerapan teknologi aquifer storage recovery (ASR). Dengan sumur resapan dalam, air disuntikkan ke tanah melalui sumur yang digali sedalam sumur air dalam yang digunakan untuk mengambil air. Teknologi itu diyakini sejumlah ahli dapat memulihkan kembali kondisi air tanah yang kritis.

Saat ini, ucapnya, pemakaian air tanah dalam dan dangkal yang mempunyai izin di cekungan Bandung mencapai 50 juta meter kubik per tahun. Yang tidak tercatat diperkirakan tiga-empat kali lipatnya. "Diperkirakan sampai 200 juta meter kubik yang tidak tercatat," kata Hisni.

Kepala Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah Kota Bandung Nana Priatna menyambut baik revisi peraturan gubernur tersebut. Di Bandung, katanya lagi, bisnis perhotelan terganjal oleh persyaratan pasokan air. Dampaknya, "Empat hotel yang baru diberikan izin pembangunannya memilih memakai water tank untuk pasokan airnya."

Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia Jawa Barat Ade Sudrajat mengatakan kalangan industri menginginkan tidak adanya larangan pemakaian air tanah. "Tapi diarahkan supaya industri itu berlaku hemat. Misalnya dengan penetapan tarif progresif," kata Ade.

Gubernur Jawa Barat Danny Setiawan mengatakan rembukan itu untuk mencari jalan tengah agar kegiatan sosial ekonomi tetap berkembang, sementara pemulihan kualitas air tanah bisa terjaga. "Saat ini disinyalir 80 persen air bersih di Jawa Barat dihasilkan oleh air tanah, bukan oleh air permukaan yang kualitasnya kurang bagus," kata Danny. Ahmad Fikri



Post Date : 03 Juni 2008