|
INDRAMAYU -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Indramayu mengaku sangat kesulitan dalam mengatasi persoalan sedimentasi yang demikian tinggi pada 19 muara sungai di wilayahnya. Setiap tahun, tingkat sedimentasi lumpur di daerah aliran sungai (DAS) di Indramayu, mencapai puluhan juta ton lumpur. Bupati Indramayu, H Irianto MS Syafiuddin, kepada Republika, mengatakan, sedimentasi DAS di Kabupaten Indramayu adalah yang paling parah atau terburuk dari seluruh aliran sungai di Jabar. ''Angka sedimentasinya sangat tinggi dan mencapai puluhan juta ton lumpur per tahun. Hal ini, merupakan beban yang sangat berat bagi Pemkab Indramayu untuk mengatasinya,'' kata Irianto, Senin (10/5), menandaskan. Demikian tingginya sedimentasi di Indramayu, menurut Irianto, karena adanya kiriman lumpur dari daerah-daerah lain yang lebih tinggi dan merupakan hulu-hulu sungai. Daerah itu seperti Kabupaten Tasikmalaya, Garut, Sumedang, Subang, Majalengka dan Kabupaten Kuningan. ''Kiriman lumpur dari daerah hulu tersebut sangat tinggi. Indramayu yang jadi muara sungai-sungai tersebut, jelas mendapat getahnya,'' kata Irianto mengeluh. Yang menjadi persoalan, lanjut Irianto, sedimentasi ini kerap dan selalu dihadapi warga Indramayu, hampir setiap tahun. ''Pada saat terjadi musim penghujan, sungai-sungai di wilayah kami menjadi meluap. Ribuan hektare sawan dan pemukiman penduduk menjadi tergenang dan menimbulkan kerugian miliaran rupiah,'' katanya menegaskan. Sedangkan, lanjut Irianto, pada musim kemarau, Kabupaten Indramayu selalu menderita kekeringan, karena tidak ada air yang mengalir di sungai-sungai itu. ''Posisi Indramayu yang berada di bagian bawah ini memang dilematis,'' katanya menandaskan. Untuk mengatasi persoalan tersebut, bupati sudah melaporkan permasalahan itu kepada Presiden Megawati Soekarnoputri, Menteri Pemukiman Dan Prasarana Wilayah (Kimpraswil), Soenarno dan Menteri Kelautan dan Perikanan, Rokhmin Dahuri, serta Gubernur Jawa Barat, Danny Setiawan. ''Saya telah laporkan persoalan ini kepada Presiden dan para menteri serta Pak Gubernur. Sambutan mereka sangat positif,'' kata Irianto menjelaskan. Pemerintah pusat, kata Irianto, telah menjanjikan akan membantu persoalan sedimentasi tersebut secara bersama. Bahkan, Presiden Megawati ketika berkunjung ke Indramayu, beberapa waktu lalu, menyarankan agar kabupaten di daerah hulu dapat memberikan kontribusi bagi kabupaten-kabupaten yang ada di daerah hilir seperti Indramayu. Menurut Irianto, pemerintah pusat juga menjanjikan akan menmberikan bantuan untuk mengatasi sedimentasi tersebut berupa alat berat untuk pengerukan berupa ekskavator. ''Bahkan, beberapa unit alat berat telah kita terima. Masing-masing dari gubernur empat unit ekskavator, dari Pak Soenarno dua unit dan dari Pak Rohmin, satu unit,'' kata Irianto menjelaskan. Sementara, Menkimpraswil Soenarno, kepada Republika, mengatakan, selain Jawa Barat, beberapa daerah aliran sungai di Jawa dan luar Jawa juga mengalami sedimentasi yang tinggi. Untuk itu, pemerintah sudah mengalokasikan anggaran guna melakukan pengerukan terutama sungai-sungai besar di Jawa, Sumatera dan Kalimantan. Post Date : 11 Mei 2004 |