|
JAKARTA, KOMPAS - Tugas pemerintah Indonesia untuk mencapai tujuan pembangunan millenium (MDGs) pada tahun 2015 lebih berat. Pengentasan kemiskinan yang merupakan tujuan pertama MDGs misalnya, masih sulit dicapai lantaran kenaikan harga bahan bakar minyak dan bencana alam meningkatkan jumlah penduduk miskin. Hal ini diungkapkan oleh Erna Witoelar, Duta Besar Khusus PBB untuk MDGs di Asia Pasifik di sela-sela acara "Bangkit" yang diselenggarakan oleh United Nations Millenium Campaign, di Monumen Nasional, Minggu (15/10). Ia menambahkan, dalam pencapaian MDGs, Indonesia berada di bawah Malaysia, Thailand, dan Brunai. Untuk itu, menurutnya perlu ada upaya terpadu pemerintah untuk mengatasi hal ini dengan merambah daerah-daerah terpencil. "Dari sisi retoris memang sudah ada perhatian pemerintah. Namun, hal ini tidak terpadu dan cenderung berjalan sendiri-sendiri," paparnya. Mengenai pelaksanaan yang terpadu, Erna mengungkapkan peranan pemerintah daerah sangat besar. Pemerintah daerah harus mengunakan sumber daya untuk sektor pembangunan yang bisa mengentaskan kemiskinan. Salah satu upayanya, menurut dia tergambar lewat kegiatan "Bangkit" yang diselenggarakan serentak di seluruh dunia. Di Indonesia, kegiatan ini dilaksanakan di 58 lokasi. Erna mengatakan kegiatan ini diharapkan mampu memberikan pemahaman mengenai masalah kemiskinan. Masyarakat diharapkan bisa mendorong pemerintah untuk memperhatikan dan berkomitmen pada hal ini. (AB1) Post Date : 16 Oktober 2006 |