|
JAKARTA --Mengatasi kemungkinan melonjaknya sampah pasca Lebaran, Dinas Kebersihan menyiapkan piket 24 jam yang didukung 6.000 petugas dan 1.000 truk sampah. Seperti tahun-tahun sebelumnya, Ibu kota diperkirakan akan dibanjiri sampah usai Lebaran tahun ini. Menghadapi hal ini, Suku Dinas Kebersihan Jakarta Timur akan menyiagakan petugas-petugas kebersihan guna mengantisipasi membanjirnya sampah Lebaran pada H-3 dan H+3. Khususnya di 30 depo sampah yang tersebar di wilayah Jakarta Timur. Wakil Kepala Dinas Kebersihan DKI sendiri, Ismet Hasan, mengakui kemungkinan terjadinya lonjakan volume sampah di tempat-tempat tertentu saat Lebaran nanti. Seperti di lokasi Shalat Ied."Terutama sampah koran," ujarnya. "Secara khusus hal ini telah diprogramkan sesuai pengalaman tahun sebelumnya," komentar Drs Wilson Simatupang Msi, Kasie Penanggulangan Sampah Sudin Kebersihan Jakarta Timur, kepada Republika di ruang kerjanya, Selasa (9/11). Saat ini, menurut Wilson, dirinya belum dapat memastikan berapa peningkatan volume sampah pada lebaran tahun ini. "Tapi kami akan mengerahkan petugas kebersihan sesuai dengan kebutuhan masing-masing kecamatan," ujarnya. Dari 10 kecamatan di Jakarta Timur, Wilson mengakui, baru sekitar 6 kecamatan yang mengajukan proposal mengenai jumlah personel dan armada pengangkut sampah yang dibutuhkan kecamatan-kecamatan tersebut pada Hari Raya Idul Fitri 1425 H nanti ke sudin kebersihan Jaktim. Keenam kecamatan itu antara lain Kecamatan Pasar Rebo, Kecamatan Makassar, Kecamatan Kramat jati, Kecamatan Matraman, Kecamatan Duren sawit, dan Keca,atan Ciracas. Di samping itu, Sudin juga berencana mengadakan operasi sampah pada malam takbiran. "Ini merupakan operasi rutin tiap tahun, untuk memberikan kenyamanan bagi masyarakat Jakarta Timur di saat berlebaran," tutur Wilson lebih lanjut. Pelaksanaannya sendiri, menurut dia, akan dilaksanakan dari pukul 02.00 WIB sampai dengan pukul 03.00 WIB. "Pada jam-jam tersebut, warga yang takbir keliling sudah pulang ke rumah masing-masing," tambahnya. Hal senada dikemukakan Kepala Sub Bagian Tata Usaha Suku Dinas Kebersihan Jakarta Timur A Mochtar kepada Republika diruang kerjanya pekan lalu. Menurut A Mochtar, pada malam takbiran pihaknya akan mengerahkan sekitar 20 truk sampah, untuk mengangkut sampah yang berada di seluruh lokasi di Jakarta Timur, sehingga di usahakan pada hari Lebaran, Lokasi Pembuangan Sampah (LPS) bersih dari sampah. "Truk-truk sampah tersebut, akan disebar ke sejumlah lokasi yang rawan sampah. Dan sampah yang berhasil diangkut, langsung kita buang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bantar Gebang,"ujarnya. Dia memperkirakan, pada malam takbiran dan Lebaran volume sampah yang terangkut berjumlah 400 kubik, dengan kendaraan angkut berjumlah 30 truk, dan sampah-sampah itu biasanya banyak terdapat di pinggir - pinggir jalan, dan areal pasar. Untuk Jakarta Timur, lokasi yang terbanyak terdapat sampah berada di sepanjang Jl Otista Raya dan Kramatjati. Volume sampah sebanyak itu menurut Mochtar, lebih sedikit dibandingkan rata-rata volume sampah pada hari biasa, yang mencapai 3.200 kubik perhari. Sedikitnya sampah pada malam Takbiran dan Lebaran, dikarenakan banyak masyarakat, yang sudah melakukan mudik lebaran. Selain itu dia menjelaskan, Sudin Kebersihan juga akan mengerahkan sekitar 300 sampai 400 petugas kebersihan, yang siap siaga pada hari lebaran. Petugas - petugas tersebut, akan bertugas membersihkan sampah, yang berada di tempat - tempat ibadah dan tempat pariwisata. Sampah - sampah itu biasanya berjenis sampah Koran, yang dipergunakan untuk sholat Id, dan sampah pembungkus makanan dan minuman. c25 Jelang Lebaran Volume Sampah Malah Turun Dinas Kerbersihan Jakarta sendiri memprediksi sepekan menjelang lebaran, produksi sampah ibu kota menurun. Penurunan ini menurut Wakil Kepala Dinas Kebersihan Jakarta, Ismet Hasan, terjadi bersamaan dengan mulai banyaknya warga Jakarta yang mudik ke kampung halaman masing-masing. Meski demikian, Ismet mengaku tidak tahu persis berapa penurunan produksi sampah tersebut. Diperkirakan pemudik yang berangkat dari ibu kota akan mencapai 2,7 juta orang. Dengan asumsi setiap orang menghasilkan 0,5 liter sampah setiap hari, akan cukup banyak produksi sampah menurun. 'Namun pada tempat-tempat tertentu, produksi sampah memang mengalami kenaikan terutama di mesjid-mesjid dimana digelar shalat ied,'' kata Ismet kepada Republika, Selasa (9/11). Dia tak menampik, meski sepekan menjelang lebaran prodiksi sampah menurun, namun selama puasa justru naik. Kenaikan produksi sampah itu sendiri terjadi menyusul meningkatnya daya beli masyarakat yang memborong berbagai kebutuhan sehari-hari, seperti sembako. Mengatasi lonjakan produksi sampah selama puasa dan pasca Lebaran, lanjutnya, pihaknya sudah mengeluarkan kebijakan piket jaga selam 24 jam penuh secara bergiliran. Piket jaga didukung oleh 1.000 unit kendaraan truk sampah, serta 6.000 orang petugas kebersihan lapangan. Ismet tak memungkiri, menjelang lebaran banyak petugas sampah gadungan mencari rejeki dengan meminta-minta sumbangan kepada para pengendara mobil. Menurutnya, modus operandi para petugas kebersihan gadungan itu menggunakan seragam sama persis dengan Dinas Kebersihan.''Kami sudah instruksikan ke setiap wilayah untuk mengatasi masalah ini dan bekerjasama dengan petugas Tramtib dan Linmas serta kepolisian,'' katanya. man Post Date : 10 November 2004 |