Hutan Rusak, Pasuruan Banjir

Sumber:Koran Tempo - 01 Februari 2008
Kategori:Banjir di Luar Jakarta
Pasuruan -- Banjir bandang akibat luapan Sungai Welang, Gembong, dan Rejoso merendam 13 kecamatan di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, pada Rabu malam lalu. Sekitar 500 rumah terendam serta 200 di antaranya rusak berat dan roboh. Selain itu, 13 jembatan ambrol, 7 titik jalur kereta tergerus air, dan 500 hektare lahan pertanian tergenang. Tiga warga ditemukan tewas.

Kerusakan terparah terjadi di Kecamatan Bugul Kidul. Daerah permukiman penduduk di daerah aliran Sungai Gembong terendam air hingga 2 meter. Bahkan di beberapa tempat, yang lebih rendah daripada jalan, rendaman air mencapai 3 meter. Tak sedikit rumah warga yang hanya terlihat atap dan gentingnya.

Luapan air di tiga sungai ini terjadi karena Taman Hutan Rakyat R. Soerjo dan pegunungan di Pasuruan bagian timur rusak. Akibatnya, daerah resapan air ini tidak mampu menampung air saat hujan turun. Hutan yang rusak itu tak bisa lagi menahan laju air. "Ini yang menyebabkan banjir," kata Gubernur Jawa Timur Imam Utomo di Pasuruan kemarin.

Berdasarkan data yang diperoleh Pemerintah Kabupaten Pasuruan, curah hujan selama dua hari ini cukup tinggi. "Mencapai 189-240 mililiter per detik," kata Bupati Pasuruan Jusbakir Aljufri. Luapan air hujan inilah yang tidak bisa ditampung tiga sungai utama tersebut. Banjir ini, kata dia, merupakan yang terbesar sejak 1991.

Banjir bandang tersebut membuat transportasi lumpuh. Perjalanan kereta Mutiara Timur rute Banyuwangi-Surabaya dan Malang-Banyuwangi dihentikan sampai perbaikan bantalan rel yang tergerus air selesai. "Selain bantalan rel, bantalan jembatan tergerus air," kata Sugiono, petugas stasiun kereta di Pasuran.

Kerusakan infrastruktur dan fasilitas umum ini menyebabkan kerugian hingga Rp 5,8 miliar. "Jumlah kerugian ini masih bersifat sementara," kata Kepala Kantor Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Pasuruan Soenarko. Kerugian dari sektor pertanian, kata dia, masih belum bisa dihitung.

Banjir yang terjadi kemarin tidak hanya melanda Pasuruan. Ratusan rumah warga Kotamadya Gorontalo, Provinsi Gorontalo, juga terendam air hingga ketinggian 1 meter. "Sebanyak 111 rumah rusak berat dan ringan," kata juru bicara Kabupaten Gorontalo Utara, Abdulwahab Paudi. Selain itu, satu jembatan sepanjang 30 meter ambruk. Akibatnya, jalur transportasi terputus.

Sementara itu, Balai Pengelolaan Sumber Daya Air Bengawan Solo di Bojonegoro menetapkan Bojonegoro dan sekitarnya berstatus siaga 1 banjir setelah hujan turun selama tiga hari berturut-turut. Air di sepanjang aliran Sungai Bengawan Solo terus naik. "Ini perlu menjadi peringatan," kata Kepada Balai Pengelolaan Sumber Daya Air Bengawan Solo di Bojonegoro Moelyono.ARIF F | BIBIN BINTARIDI | VERIANTO MADJOWA | SUJATMIKO



Post Date : 01 Februari 2008