|
JAKARTA (Media): Hutan kota seluas 25 hektare di Taman Bersih Manusiawi Wibawa (BMW), Jakarta Utara, berubah fungsi menjadi tempat pembuangan sampah. Perubahan fungsi ini sudah berlangsung sejak dua bulan terakhir. Pemulung yang memanfaatkan sampah di lokasi ini menduduki lahan dengan mendirikan rumah terbuat dari tripleks. Ketika Media meninjau lokasi itu kemarin, terlihat sebuah truk sampah memasuki areal hutan kota. Para pemulung di sana terlihat sibuk mengais potongan sampah yang bisa didaur ulang. Abidin, koordinator masyarakat di lokasi Taman BMW, mengakui menduduki lahan hutan kota ini atas persetujuan pemilik tanah, Edi Gunawan. Edi mengklaim lahan hutan kota seluas 8,9 hektare tersebut miliknya. ''Pak Edi adalah ahli waris dari almarhum Zakaria Mulyadi Krama. Katanya, dia memiliki girik tanah di lokasi ini. Saya kemudian ditugaskan untuk mengelola tanah miliknya ini,'' kata Abidin saat diwawancarai Media di lokasi hutan kota itu. Para pemulung di lokasi itu datang dari wilayah Kemayoran dan Banten. Ada sekitar sepuluh kepala keluarga (KK) yang tinggal di lokasi ini. ''Kalau memang pemerintah melarang kami tinggal di sini, kami akan pindah. Kami hanya memanfaatkan lahan,'' kata Abidin. Selain itu, lokasi yang peruntukannya untuk lahan hijau ini sebagian dikontrakkan kepada PAM Lyonase Jaya untuk meletakkan alat-alat berat, truk, serta pipa air. Pagar hutan kota yang terbuat dari besi setinggi 50 sentimeter juga telah dirusak dan diganti pagar seng setinggi dua meter. Kepala Suku Dinas Administrasi Sarana Perkotaan (ASP) Pemerintah Kota Madya Jakarta Utara, Yuliadi, mengatakan pihaknya segera menertibkan masyarakat serta perusahaan yang kini menduduki areal hutan kota. ''Lahan itu memang pernah diklaim oleh ahli waris. Tapi seharusnya ahli waris tidak boleh memanfaatkan lahan di hutan kota karena itu termasuk lahan hijau. Tidak boleh berubah fungsi,'' kata Yuliadi. Karena itulah, pihaknya akan berkoordinasi dengan dinas terkait untuk menertibkan aktivitas di hutan kota Jakarta Utara itu. ''Secepatnya akan kami tertibkan,'' ujar Yuliadi. (Ray/J-1) Post Date : 16 Juni 2005 |