Hulu Sungai Selatan Banjir, Aktivitas Lumpuh

Sumber:Media Indonesia - 19 April 2005
Kategori:Banjir di Luar Jakarta
BANJARMASIN (Media): Aktivitas masyarakat di tiga kecamatan di Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan (Kalsel), lumpuh akibat banjir. Jalan yang menghubungkan wilayah itu dengan ibu kota kabupaten, Kandangan, maupun kabupaten tetangga terendam hingga setinggi satu meter.

Banjir akibat luapan Sungai Negara itu terjadi sejak tiga minggu lalu dan cenderung makin parah. Jumlah rumah warga yang terendam mencapai ribuan sehingga memaksa penghuninya mengungsi ke tempat lebih aman.

Ketiga wilayah kecamatan yang terendam itu adalah Daha Utara, Daha Selatan, dan Kecamatan Kelumpang.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Hulu Sungai Selatan hingga kemarin baru bisa mendistribusikan bantuan pangan kepada 2.200 keluarga, sedangkan ribuan keluarga lainnya belum bisa dibantu akibat terbatasnya persediaan.

Bupati Hulu Sungai Selatan Muhammad Sapei, kemarin, mengatakan luapan Sungai Negara dipicu oleh tingginya volume air dari Sungai Tabalong dan Sungai Balangan yang ada di bagian hulu. Dia memperkirakan bencana ini akan berlangsung lama, apalagi permukaan Sungai Barito di bagian hilir juga masih tinggi.

Untuk mengatasi masalah lumpuhnya transportasi di daerah ini pemkab bersama masyarakat setempat mengaktifkan penggunaan perahu dan rakit. Sedangkan untuk membantu transportasi di lokasi banjir dangkal pemerintah mengerahkan truk.

Meski banjir merendam sekitar 80% wilayah kabupaten tersebut, menurut Sapei, pemkab tidak meliburkan sekolah agar siswa tidak tertinggal pelajaran. Apalagi dalam waktu dekat mereka akan menghadapi ujian nasional. Kegiatan belajar mengajar di tiga kecamatan yang dilanda banjir hingga kini tetap berjalan.

Untuk mencapai sekolah yang terendam, siswa harus menggunakan perahu dan rakit. Sedangkan agar tidak terkena banjir saat belajar, pihak sekolah membuat lantai darurat lebih tinggi.

Jalan rusak

Banjir kali ini, ujar Bupati, merupakan yang terparah selama 50 tahun terakhir. Karena itu, Pemkab Hulu Sungai Selatan juga mengkhawatirkan dampak bencana tersebut.

Dia memperkirakan, rendaman banjir akan mengakibatkan sekitar 30 kilometer (km) jalan provinsi dan 40 km jalan kabupaten rusak parah. ''Kerugian akibat banjir ini diperkirakan mencapai lebih dari Rp64 miliar,'' katanya.

Banjir yang melanda Kabupaten Barito Utara, Barito Selatan, dan Kabupaten Murung Raya, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), sejak 28 Maret lalu juga mengakibatkan sejumlah infrastruktur seperti jalan dan jembatan rusak parah. Pemprov Kalteng segera melakukan perbaikan sejumlah ruas jalan dan jembatan yang rusak itu.

Menurut Penjabat Gubernur Kalteng Sodjuangon Situmorang usai pertemuan dengan anggota DPR RI asal Kalteng di Palangkaraya kemarin, salah satu jalan yang rusak parah akibat diterjang banjir adalah ruas jalan provinsi yang menghubungkan Kabupaten Barito dan Kabupaten Barito Utara.

''Salah satunya jalan menuju ke Buntok, ibu kota Kabupaten Barito Selatan, tepatnya di Desa Sababilah, Kecamatan Dusun Selatan. Saat ini kondisinya rusak parah dan beberapa waktu lalu terputus akibat terendam banjir setinggi dua meter. Di lokasi akan segera kita bangun jembatan permanen lengkap dengan gorong-gorongnya,'' ujar Situmorang.

Sedangkan banjir di Kabupaten Ogan Ilir, Sumatra Selatan (Sumsel), menyebabkan sekitar 250 ton bibit padi yang telah disemai di areal seluas 8.000 hektare (ha) rusak diterjang banjir. Rencananya, bibit padi tersebut akan ditanam di lahan seluas 16.500 ha yang tersebar di Kecamatan Pemulutan, Rantai Alai, Muarakuang, Tanjungraja, dan Kecamatan Inderalaya. (DY/SS/AY/N-1)



Post Date : 19 April 2005