|
Pontianak, Kompas - Hujan yang turun selama sepekan terakhir mengakibatkan Sungai Kapuas di bagian hulu meluap. Bahkan, sejak Selasa (19/6) dini hari air Sungai Kapuas meluap dan merendam sebagian wilayah di Putussibau, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat. Sejumlah warga yang dihubungi Kompas menyatakan, akibat banjir sebagian kantor pemerintahan daerah dan sekolah terpaksa diliburkan. Aktivitas perdagangan di Pasar Inpres Putussibau dan transportasi umum menjadi terhambat. Ramadhan (30), warga Kelurahan Dogom, Kecamatan Putussibau, menceritakan, air mulai menggenang sejak pukul 01.00 WIB dengan ketinggian hingga 50 sentimeter. Hujan yang turun terus-menerus hingga pukul 07.00 mengakibatkan permukaan air terus naik hingga 1,5 meter. Meski hujan sempat mereda, permukaan air terus naik karena Sungai Kapuas terus meluap. Bahkan, pada pukul 10.00 ia terpaksa mengungsikan keluarganya ke rumah kerabatnya yang berada di tempat yang lebih tinggi di Kelurahan Prajurit. "Anak saya yang masih kelas V SD terpaksa diliburkan karena sekolahnya juga tergenang air. Menurut guru di sekolah, ulangan kenaikan kelas terpaksa ditunda hingga air surut," katanya. Kemarin banjir merendam ratusan rumah di Kelurahan Dogom, Teluk Barak, Kedamen, Sawai, Jati, dan sebagian Kelurahan Prajurit. Sejumlah fasilitas umum seperti kantor PDAM Putussibau, kantor kelurahan, gereja, masjid, dan kantor kepolisian juga terkena banjir. Yuliati, pegawai Dinas Pertanian Kabupaten Kapuas Hulu, mengaku tidak bisa berangkat ke kantor karena ketinggian air di jalan mencapai satu meter. Sejumlah ruas jalan protokol di Putussibau, seperti Jalan Kopral Rahman, Jalan Hasanudin, Jalan Amin, Jalan Dogom, Jalan M Yasin, Jalan Antasari, Jalan Kom Yos Sudarso, dan Jalan KS Tubun, juga terendam banjir setinggi 50-70 sentimeter. Dua meter Dari Banjarmasin, Kalimantan Selatan, dilaporkan, banjir merendam Desa Sebamban Baru dan Sebamban Lama, Kecamatan Sungailoban (kawasan trans Kalimantan), setinggi dua meter. Sedikitnya 76 rumah warga terendam dan ratusan warga terpaksa mengungsi. Banjir yang berlangsung sejak Senin sore tersebut mengakibatkan puluhan truk terpaksa menghentikan perjalanan karena jalan ke Batulicin tak bisa dilalui. (FUL/WHY/REN) Post Date : 20 Juni 2007 |