|
Sepekan terakhir hujan deras terus mengguyur Kotabaru. Hujan yang terjadi sejak pagi hari hingga siang hari membuat sebagian besar jalan protokol tergenang sekitar 30 cm. Arus air yang menggenangi jalan tersebut, hanya terjadi beberapa jam. Namun genangan air tersebut dinilai telah mengganggu aktivitas masyarakat, dan hal itu telah berlangsung sejak beberapa tahun terakhir. Sesuai pantauan BPost, Jumat (27/5) di beberapa jalan protokol seperti Jalan Bima daerah Baharu, terdapat genangan air yang yang cukup dalam. Genangan juga ada di sekitar Gedung Olahraga (GOR) di Jalan Brigjen H Hasan Basri, jalan tersebut dipenuhi air yang turun dari sekitar perbukitan. Arus air terus bergerak turun ke daerah Semayap masuk dalam daerah pemukiman Kampung Rampa. Sementara drainase yang dibuat tidak mampu menampung arus air yang terus bergerak tersebut. Buruknya drainase tersebut juga dikeluhkan warga sekitar, karena sudah terjadi sejak beberapa tahun lalu tanpa ada perhatian dari pemerintah daerah. "Kejadian semacam ini sudah sering terjadi, langganan bagi kami. Padahal bupati sudah berganti selama tiga periode, penyebab banjir ini saya kira tidak hanya karena masalah drainase tetapi juga karena bangunan tanpa izin yang mulai marak di sekitar daerah ini," jelas Hidayat warga Semayap. Hidayat juga berharap, adanya perhatian dari pemerintah daerah untuk membuat drainase yang lebih layak. Sehingga apabila hujan deras, banjir tidak lagi mengganggu masyarakat. Drainase yang layak seperti ukuran kedalaman harus standar mengingat geografis Kotabaru adalah daerah pegunungan. Air hujan limpahan dari gunung akan membanjiri daerah pesisir, sehingga meresahkan warga sekitar. "Kami sudah terlalu lama menunggu sikap dari pemkab untuk melakukan perbaikan drainase dan penertiban bangunan tanpa izin, namun hingga saat ini belum diambil langkah-langkah tersebut," tandasnya. Buruknya drainase tersebut tidak hanya terjadi di daerah Semayap dan sekitarnya, melainkan juga terjadi di sejumlah ruas jalan lainnya, seperti Jalan Veteran Km 1 Kotabaru. Daerah tersebut saat ini cukup padat karena adanya bangunan multi usaha dan pemukiman penduduk. Sehingga apabila daerah tersebut tergenang air maka aktivitas di jalan juga terganggu. Banjir juga terjadi di Jalan H Agus Salim, air hujan sempat menggenangi beberapa gang di jalan tersebut. Meskipun hanya terjadu sekitar tiga jam, air genangan juga menggangu masyarakat sekitar. Terlebih daerah Desa Hilir termasuk daerah dataran rendah, sehingga air hujan sempat menggenangi daerah tersebut. m1 Post Date : 01 Juni 2005 |