Hujan Tiga Jam, Sebagian Palembang Banjir dan Macet

Sumber:Kompas - 26 Mei 2005
Kategori:Banjir di Luar Jakarta
Palembang, Kompas - Hujan lebat selama lebih dari tiga jam menyebabkan beberapa kawasan bisnis dan perkantoran di Kota Palembang, Sumatera Selatan, dilanda banjir, Rabu (25/5). Banjir setinggi 20-40 sentimeter itu mengakibatkan kemacetan parah di beberapa lokasi karena banyak mobil yang mogok dan menghambat arus lalu lintas.

Pengamatan Kompas menunjukkan, kemacetan paling parah terjadi di depan Hotel Novotel di Jalan R Sukamto. Di lokasi itu terdapat badan jalan yang berbentuk cekungan sepanjang 400 meter, yang terendam air hujan. Air menggenang di lokasi yang paling rendah karena tak ada saluran drainase yang memadai.

Banjir di sekitar depan Novotel memutuskan arus lalu lintas sebab kendaraan-kendaraan kecil memilih berhenti atau memutar menghindari genangan tersebut. Mobil kecil atau sepeda motor yang nekat melintas, mogok di tengah jalan karena mesin atau knalpot kemasukan air. Kemacetan panjang terjadi di kedua sisi jalan sehingga polisi terpaksa mengalihkan arus lalu lintas melewati beberapa jalan alternatif.

Genangan air juga terjadi di sejumlah lokasi di Jalan R Sukamto yang mengakibatkan kemacetan panjang. Menurut Thamrin, sopir angkutan kota (angkot), kemacetan parah memaksa dia harus menempuh tiga kilometer jalan dari Simpang Polda hingga depan Novotel selama dua jam.

"Kasihan para penumpang yang harus menunggu lama untuk mencapai tujuan. Pemerintah tidak pernah mendengar keluhan masyarakat sehingga banjir di Jalan R Sukamto selalu terulang pada saat hujan lebat," kata Thamrin.

Angkot-angkot yang tidak berani melintasi genangan air memilih berhenti di putaran jalan untuk menurunkan penumpang dan berbalik arah. Sementara para penumpang harus berjalan kaki menembus banjir dan melanjutkan perjalanan dengan angkot yang menunggu di seberang lokasi banjir.

"Jika sudah banjir seperti ini, penumpang selalu yang menjadi korban. Saya harus berjalan menembus banjir, padahal masih hujan lebat. Jadi basah deh sampai di tempat kerja nanti," kata Nia, pegawai sebuah toko di Jalan Jenderal Sudirman.

Data dari Dinas Tata Kota Palembang menyebutkan, sebagian kawasan Jalan R Sukamto merupakan bekas kawasan rawa yang diuruk dan diubah menjadi pusat perdagangan, permukiman, dan perkantoran dengan kepadatan bangunan yang tinggi. Tidak memadainya saluran drainase mengakibatkan kawasan itu selalu dilanda banjir setiap hujan lebat.

Lokasi lain

Genangan air Rabu kemarin juga terjadi di Jalan Kapten A Rivai, Jalan Sudirman, Jalan Veteran, dan Jalan Mayor Ruslan. Air yang melimpah tidak dapat dibuang melalui saluran drainase karena saluran terlalu sempit dan di beberapa bagian tersumbat sampah. Selain itu, banyak lubang drainase di badan jalan yang tertutup beton sehingga air hujan sulit untuk mengalir.

Genangan air di jalan-jalan mendorong pengendara memilih melintas di bagian tengah badan jalan, yang ketinggian airnya lebih rendah. Akibatnya terjadi antrean panjang kendaraan dan kemacetan.

Hujan yang mulai turun sekitar pukul 12.30 sempat mereda pada pukul 15.30. Pada pukul 16.00 hujan lebat kembali mengguyur. Beberapa ruas jalan terpaksa ditutup atau diberlakukan sistem buka tutup. (eca)

Post Date : 26 Mei 2005