Hujan Semalam, Jalan Soebrantas Banjir

Sumber:Riau Pos - 12 Desember 2006
Kategori:Banjir di Luar Jakarta
KOTA (RP) - Hujan lebat yang mengguyur Pekanbaru, Ahad (10/12) malam, mengakibatkan beberapa titik kawasan Jalan Soebrantas digenangi air, mencapai 30 centimeter. Hingga Senin (11/12), genangan air hujan tersebut masih ada, bahkan beberapa penggunan jalan yang melintas di jalan tersebut merasa resah. Keresahan warga ini cukup beralasan, seperti dikatakan Umar, warga Simpang Baru, kepada Riau Pos. Setiap kali melintas di jalan yang tergenang air, dia selalu was-was terjatuh, karena jalanan licin dan juga harus rela terkena percikan air dari kendaraan lainnya yang melintas.

Merasa heran juga, setiap kali hujan datang, sudah dipastikan kawasan ini selalu digenangi air, padahal parit di kanan-kiri sudah ada, namun tidak mampu menampung air hujan. Setiap tahun jika musim hujan, ya pemandangan air ini yang jadi langganan, ujarnya.

Begitu juga yang dirasakan oleh Anisah, warga yang tinggal di dekat kawasan genagan air hujan tersebut. Bila hujan tiba, tidak hanya jalan di depan rumahnya saja yang tergenangi air, bahkan halaman rumahnya juga terkena imbasnya. Menurut pengakuannya, genangan air ini seharian penuh baru surut, itupun jika hujan tidak datang pada hari berikutnya.

Intensitas hujan di Pekanbaru ini, berdasarkan perkiraan dan pantauan cuaca Badan Metiorologi dan Giofisika Cabang Pekanbaru akan berlangsung mulai Desember 2006 hingga April 2007. Untuk Desember ini, intensitas curah hujannya lebih tinggi dibandingkan November. Hujan diperkirakan akan disertai petir dan angin kencang.

Pada dasarnya intensitas curah hujan tidak merata di wilayah Riau Daratan, karena Pekanbaru termasuk daerah lintasan khatulistiwa, maka di bulan Desember ini curah hujan relatif tinggi, kemungkinan banjir pada kawasan tertentu sangat besar, ujar Kepala Kelompok Analisa BMG Cabang Pekanbaru, Yohanes Drajad Bintoro, kemarin.

Sementara itu, menurut Pengamat Perkotaan Mardianto Manan MT, ke depan Pemerintahan Kota Pekanbaru harus benar-benar memikirkan Master Plan Drainase sebelum pembangunan dijalankan. Mengingat beberapa kawasan kota seperti di Panam, saat ini kerap digenangi air ketika hujan datang.

Selain itu, salah satu alternatif yang dapat dilakukan untuk mengatasi kondisi tersebut adalah dengan menghidupkan kembali sungai-sungai lama yang telah mati. Sungai-sungai itu hidupkan kembali, keruk kembali dan diperdalam lagi, perjelas arah air mengalir, ujarnya.

Hujan lebat yang turun sekitar dini hari Senen (11/12), membuat sejumlah kawasan yang rendah di Tampan terkena banjir dadakan, baik itu perumahan warga dan jalan-jalan. Tak ketinggalan sejumlah tempat pelayanan masyarakat seperti Puskesmas pun harus absen dari aktivitas di pekan pertama.

Pantauan Riau Pos, banjir yang menggenang akibat hujan deras dini hari tersebut terjadi di Jalan Kutilang Sakti Panam. Warga sekitar yang hendak keluar rumah beraktivitas pagi itu, memilih melewati jalan alternatif depan Geraja HKI, Jalan Ringroad Arengka II (Jalan S Amin).

Sebab jalan yang biasa ditempuh saat itu naik sekitar setengah meter dari permukaan, sehingga sepeda motor yang melewatinya, harus rela basah setinggi setengah meter tersebut. Begitu juga dengan becak yang menjadi angkutan warga setempat ke dalam.

Daerah ini sudah menjadi langganan banjir tiap hujan deras tiba, kita tak heran lagi, walaupun pemerintah kota telah membangun drainase sekitar Jalan Simpang Kutilang tersebut, tetap saja banjir datang seperti biasa, sudah langganan, ujar Betty (65) warga Jalan Kulitang Sakti.

Lebih parah lagi, banjir juga menggenangi Puskesmas Sidomulyo RT 01/RW 01 Kecamatan Tampan, air naik sekitar 30 meter dari permukaan, sehingga membuat dokter dan kepala Puskesmas pagi dini hari itu juga harus menyungsi keluar. Aktivitas pun lumpuh total, praktis tidak ada warga seperti biasa datang berurusan ke Puskesmas yang terletak di Jalan Soebrantas tersebut, kemarin.

Bukan hanya Puskesmas, rumah warga yang berada sekitarnya juga tak luput dari genangan air banjir, meskipun Puskesmas tersebut telah dipagari dengan semen, namun terlihat dari dalam pekarangan Puskesmas, air hujan tersebut juga masuk ke rumah warga.

Tercatat tujuh ruang yang ada dalam Puskesmas tersebut, seperti ruang Poliklinik, Poli Gigi, TU, dan ruang lainnya terlihat digenangi banjir. Hingga kemarin, hanya halaman Puskesmas dan halaman rumah dinas yang masih terlihat ketinggian airnya sekitar 10-15 centimeter. Juga terlihat mobil dinas plat merah Puskesmas keliling BM 9078 AP yang berada di tengah genangan air, parkir depan pintu utama Puskesmas tersebut.(nto/hen)



Post Date : 12 Desember 2006