Hujan Sejam, Simpang Lima Banjir

Sumber:Indo Pos - 26 Februari 2007
Kategori:Banjir di Luar Jakarta
SEMARANG - Hanya diguyur hujan deras sekitar satu jam, beberapa wilayah di Kota Semarang yang selama ini dikenal sebagai langganan banjir, kembali tergenang. Seperti kawasan Simpang Lima, sebagian Jalan Pahlawan dan Jalan Singosari, kemarin tergenang air antara 20 dan 50 centimeter. Akibatnya, arus lalu lintas menjadi terganggu akibat genangan air tersebut.

Di Jalan Pahlawan, genangan air setinggi 30 centimeter membuat beberapa pengendara motor atau mobil jenis sedan harus berpikir seribu kali untuk menerabas genangan. Sebagian pengguna jalan dari arah Jalan Diponegoro memilih memutar balik di depan kantor gubernur Jateng. Meski ada juga yang nekad menerobos banjir. Akibatnya, terdapat beberapa motor yang mogok di tengah-tengah jalan dan harus dituntun oleh pemiliknya.

"Baru hujan sebentar saja sudah banjir seperti itu, bagaimana kalau hujan seharian," tutur Bagus, 30, yang kebetulan harus melewati ruas Jl Pahlawan dengan sepeda motornya.

Begitu juga yang terjadi di Jalan Singosari, tepatnya di depan kampus Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Semarang. Daerah ini memang selalu menjadi langganan banjir begitu hujan deras mengguyur kawasan Semarang bagian bawah. Saluran air yang cukup besar di pinggir jalan tersebut selalu tak mampu menampung debit air. Ketinggian air di tempat ini mencapai sekitar 50 centimeter, sehingga hanya bisa dilalui oleh mobil non sedan (jenis jip).

Beberapa pengendara motor, terutama jenis bebek, yang nekad melewati jalan terpaksa harus bekerja ekstra. Sebab, motornya malah mogok dan harus menuntun di tengah genangan air yang mencapai lutut orang dewasa.

Namun dibalik semua ini, adanya banjir malah disambut gembira oleh anak-anak kecil. Mereka malah bermain air dan berenang di jalan yang telah berubah menjadi sungai tersebut. Sepertinya mereka tidak peduli jika nantinya malah masuk angin atau sakit.

Adanya pengendara motor yang nekad menerobos genangan air juga menjadi hiburan tersendiri bagi anak-anak ini. Mereka sebelumnya sudah memperingatkan agar pengendara motor mengambil jalan lain, namun ada yang tidak menghiraukan. Sehingga begitu motornya mogok di tengah jalan, anak-anak ini pun serentak menyoraki dan tertawa. Sedangkan di pengendara motor hanya tersenyum kecut sambil menuntun motornya untuk segera keluar dari kawasan banjir. (ton)



Post Date : 26 Februari 2007