|
DENPASAR– Hujan yang turun dengan intensitas tinggi kemarin membuat hampir semua ruas jalan di Denpasar, Bali, dan puluhan rumah terendam. Ketinggian air yang mencapai lutut orang dewasa ini menyebabkan banyak kendaraan mogok. Kondisi paling parah terjadi di Jalan Gatot Subroto Barat dan Jalan Kebo Iwa di mana lima rumah hilang tersapu air bah akibat luapan saluran air.“Air menerjang rumah setelah saluran air tertutup tanah longsor,” ujar Made Sujana,seorang warga, kemarin. Banjir di Denpasar terjadi di 22 titik dengan ketinggian air mencapai dada orang dewasa seperti di Sanur, Nusa Kambangan, Monang- Maning, Panjer, Pemogan, hingga Kuta. Menurut sejumlah warga, banjir di kawasan mereka sudah menjadi langganan rutin begitu hujan turun dengan intensitas tinggi dan lama. Sebagian besar warga terpaksa mengungsi ke sanak saudara maupun tempat yang lebih aman guna menghindari genangan air bertambah tinggi. Namun, ada juga yang tetap nekat bertahan di rumah untuk mengamankan harta benda mereka. Petugas gabungan dari TimSAR,Brimob,dan TarunaSiaga Bencana terpaksa melakukan evakuasi paksa.“Kita tidak mau ambil risiko,” kata anggota Tim SAR Made Nikson saat mengevakuasi warga korban banjir di kawasan Jalan Kebo Iwa. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Bali jauh hari sudah mengeluarkan peringatan potensi bencana di Bali akibat tropical siklunsejak Januari sampai Februari. Peringatan terutama ditujukan kepada transportasi pelayaran dan nelayan di perairan selatan Bali sampai NTT. “Mereka harus mewaspadai itu,” kata Kepala BMKG Bali Wayan Suardana. Sementara itu,tahun ini Pemerintah Provinsi Bali mengalokasikan anggaran Rp30 miliar untuk penanggulangan bencana atau meningkat dari tahun sebelumnya sebesar Rp20 miliar. “Kita harus siap jika sewaktu-waktu terjadi bencana alam seperti banjir atau longsor,” kata Gubernur Bali I Made Mangku Pastika. 8 Desa Terendam Banjir akibat meluapnya Kali Kendal dan Kali Kuto juga terjadi di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah.Luapan Kali Kendal menyebabkan beberapa kelurahan yakni Kelurahan Ngilir, Pegulon, Sijeruk, Langenharjo, Kebondalem, dan Kalibuntu,Kecamatan Kendal terendam air dengan ketinggian sekitar 50– 100 cm. Sedangkan luapan Kali Kuto menyebabkan Desa Jatipurwo dan Desa Gempolsewu,Kecamatan Rowosari terendam air dengan ketinggian hingga 70 cm. Selain merendam perumahan warga, hujan deras yang mengguyur daerah atas juga menyebabkan bagian belakang rumah milik Suhadi, warga Desa Bendosari RT 02/III, Kecamatan Plantungan, roboh. Tidak ada korban jiwa dalam musibah tersebut. Luapan Kali Kendal menyebabkan kompleks kabupaten terendam air hingga kemarin siang. Kantor bupati, rumah dinas Ketua DPRD, rumah dinas Dandim, dan LP Kelas IIA terendam. Jalan Laut dan Jalan Habiproyo berubah menjadi lautan. Menurut keterangan warga Kelurahan Ngilir, Miftahul Amin, 45, air sudah memasuki areal permukiman warga sejak dini hari.Luapan air mencapai puncak sekitar pukul 02.00 WIB. Ketinggian air di dalam rumah mencapai 25 cm. Meski air sudah masuk rumah,warga belum mengungsi karena sudah sering terkena luapan Kali Kendal.“Sudah biasa Mas,tiap tahun luapan Kali Kendal menggenangi permukiman warga,”ujar ketua RT 04/I ini. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kendal Paul Robinson Simamora melalui Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Endro Kunarno mengakui,penyebab banjir adalah curah hujan di daerah atas sangat tinggi.Pihaknya sudah menyiapkan Tim SAR dan perahu karet untuk mengevakuasi warga jika sewaktu-waktu dibutuhkan.“Kami sudah siap untuk mengantisipasi jika banjir susulan kembali melanda Kendal,”ujar Endro. Sementara itu,Ketua DPRD Anik Kasiyani mengaku prihatin dengan luapan sejumlah sungai saat hujan deras mengguyur. Beberapa sungai sudah dikeruk tahun lalu dengan dana yang cukup besar. zaenal alimin/ miftachul chusna Post Date : 09 Januari 2012 |