Hujan Sehari, Tujuh Dusun Banjir

Sumber:Indopos - 09 Januari 2008
Kategori:Banjir di Luar Jakarta
PASURUAN - Hujan deras selama sehari kemarin mendatangkan bencana bagi warga di tujuh dusun yang ada di Kota dan Kabupaten Pasuruan. Air sungai Welang meluap, sementara air laut dalam kondisi pasang. Akibatnya, ratusan rumah tergenang hingga ketinggian 1-1,5 meter.

Lima dusun di Kota Pasuruan terletak di Kelurahan Karangketug, Kecamatan Gadingrejo. Antara lain, Karanganyar, Karangasem, Kradenan, Rujak Gadung, dan Randusari. Sementara dua dusun di Kabupaten Pasuruan yang terkena banjir yaitu Dusun Tambakrejo, dan Doyo Kraton. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam musibah tersebut.

Warga di tujuh dusun ini sebenarnya langganan banjir tiap tahunnya. Namun, kedatangan banjir kali ini tidak disangka sebelumnya oleh warga. Mereka mengaku kaget. Pasalnya, malam itu masih terhitung tanggal tua di bulan Dzulhijjah. Artinya, biasanya kondisi air laut sedang tidak pasang.

"Kami memang sudah langganan kebanjiran. Tapi malam ini (kemarin, red), datangnya benar-benar tidak terduga. Sebab, air laut ternyata sedang pasang. Sehingga luapan air sungai Welang meluber ke rumah-rumah kami," ungkap Suharto, salah seorang warga Dusun Karangasem, Kelurahan Karangketug, Kecamatan Gadingrejo.

Banjir sendiri mulai terjadi sekitar pukul 19.00 dan mencapai puncak ketinggian pada pukul 21.00. akibatnya, sekitar 1.420 kepala keluarga (KK) yang menempati 400 rumah di lima dusun, Kelurahan Karangketug, Kecamatan Gadingrejo tidak mampu terhindar dari banjir.

Untunglah bencana itu hanya terjadi dalam hitungan jam. Menjelang dini hari, air mulai surut. Warga pun tidak ada yang dievakuasi, karena masih bisa menyelamatkan diri ke tempat yang lebih tinggi di rumah mereka. Sementara sebagian mengungsi ke rumah tetangga sekitar.

"Hampir setiap musim penghujan memang daerah di sepanjang bantaran sungai Welang menjadi langganan korban banjir. Apalagi beberapa hari ini hujan deras, kemudian disambut air laut pasang. Jadi, banjirpun tidak bisa lagi dihindari," kata M. Rodhi, Kepala Kelurahan Karangketug, kepada wartawan.

Menurutnya, setiap banjir biasanya sudah disiapkan tempat evakuasi di komplek pabrik kulit Carma. Sebab, komplek tersebut lokasinya lebih tinggi meski sama-sama berada di tepi bantaran sungai. "Tapi, karena ketinggian air dianggap tidak membahayakan dan cepat surut, pemerintah tidak sampai melakukan proses evakuasi," katanya.

Kepala Badan Kesbang Linmas sekaligus satkorlak bencana alam di Kota Pasuruan, Didik Kuswahyudi meminta warga kota di bantaran sungai meningkatkan kewaspadaan.

"Kalau siklus alamnya, banjir akan datang bila sedang pasang air laut. Itu biasanya terjadi ketika pertengahan bulan-bulan Jawa. Tapi, ternyata hal ini tidak bisa dijadikan patokan. Banjir yang sudah dialami warga Karangketug kemarin malam, harus menjadi catatan agar lebih hati-hati. Bila intensitas hujan lebat terus-menerus selama beberapa hari, berarti kewaspadaan tidak boleh kendor," tandas Didik. (via)



Post Date : 09 Januari 2008