SEMARANG-Hujan yang mengguyur Minggu (10/5) sejak pukul 07:30 pagi hingga siang mengakibatkan sebagian wilayah di Kota Semarang tergenang. Genangan air sempat mengganggu aktivitas warga.
Pantauan Suara Merdeka, kemarin, air menggenangi sejumlah jalan protokol yang selama ini menjadi langganan banjir, seperti Bundaran Bubakan, Jl MT Haryono, Jl Ronggowarsito, Jl Agus Salim, Kawasan Pasar Johar, Jl Patimura, Jl Imam Bonjol (depan kantor pajak) dan sejumlah jalur utama lainnya.
Genangan air yang mencapai sekitar 50 cm atau selutut orang dewasa mengakibatkan sejumlah sepeda motor yang mencoba menerobos genangan, mogok.
Ramelan, warga Citarum Selatan, Semarang Timur mengatakan, hujan yang turun sejak pagi hingga siang mengakibatkan kawasan Bundaraan Bubakan tergenang, karena ada hujan disertai rob.
Selain itu, kata dia, saluran drainasenya juga tersumbat, sehingga air tidak bisa mengalir lancar ke laut.
’’Supaya tidak banjir, salurannya harus dibersihkan,’’ kata tukang becak yang sehari-hari mangkal di kawasan Bubakan itu.
Air Sungai Tertahan
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Jateng M Chaeran mengatakan, banjir terjadi karena saat hujan ada rob, sehingga air di sungai tertahan.
Akibatnya, terjadi genangan. Hingga kini masih ada rob di wilayah pantai utara (pantura). ’’Yang perlu diwaspadai di Semarang masih ada rob hingga awal Juni. Ketinggian rob bisa mencapai 1 meter hingga 1,25 meter.
Untuk puncak rob terjadi pada Minggu lalu, mencapai 1,5 meter,’’ ungkapnya. Dia mengatakan, rob terjadi karena ada perubahan arus laut, sehingga muka air laut meningkat di sepanjang pantura.
Chaeran mengatakan, pada musim kemarau ini, masih ada hujan di wilayah Jateng. Dalam istilah pertanian disebut kemarau basah. Curah hujannnya tidak lebih dari 50 mm dalam satu dasarian.
’’Hari ini (kemarin-Red), ada blok awan antara Semarang-Jepara. Awan-awan itu yang membawa hujan. Ini suatu perubahan iklim karena di Kupang ada tekanan rendah. Tekanan rendah tersebut menarik udara basah dari Samudra Pasifik. Udara bergerak ke tempat tersebut sehingga membentuk awan,’’ ungkapnya.
Dia mengatakan, hujan terjadi di wilayah utara Jateng, namun sifatnya lokal. Untuk curah hujan di Semarang, kemarin, mencapai sekitar 16 mm.
’’Untuk di daerah penggunungan intensitas hujan masih tinggi, seperti Purbalingga, Banjarnegara dan Temanggung. Curah hujan pada bulan Mei ini diperkirakan bisa mencapai 400-500 mm,’’ terangnya.(H3-41)
Post Date : 11 Mei 2009
|