Hujan, Pasuruan Terendam

Sumber:Kompas - 10 Januari 2010
Kategori:Banjir di Luar Jakarta

PASURUAN, KOMPAS - Hujan deras yang turun di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, selama lebih dari lima jam menyebabkan banjir di sedikitnya tujuh kecamatan di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, Sabtu (9/1). Ribuan rumah penduduk dan ratusan hektar sawah terendam. Selain itu, banjir juga memutus jalur pantai utara.

Kecamatan yang dilanda banjir adalah Bangil, Pandaan, Kraton, Pohjentrek, Beji, Rejoso, dan Grati. Ketinggian air di kawasan permukiman mulai dari selutut orang dewasa sampai 1,5 meter.

Ubaidilah (33), warga Kecamatan Kraton, mengatakan, air sungai mulai meluap pukul 15.00. Beberapa saat kemudian, air melimpah ke kawasan permukiman. Warga kemudian mengungsi ke tempat-tempat yang lebih tinggi. Sebagian di antara warga mengungsi ke rumah keluarga mereka.

Puluhan warga di sejumlah wilayah—seperti di Desa Pesanggrahan dan Desa Kolursari, Kecamatan Bangil—bahkan harus dievakuasi karena rumah mereka berada di tengah-tengah lokasi banjir yang ketinggian airnya mencapai satu meter.

Banjir juga merendam jalur pantura di sejumlah titik. Sampai kemarin petang, setidaknya ada tiga titik yang terendam air, yaitu di ruas Kecamatan Kraton, Grati, dan Rejoso. Kemacetan arus lalu lintas pun tak terhindarkan.

Jalur pantura ruas Kabupaten Pasuruan merupakan akses utama distribusi barang dari wilayah Jatim kawasan timur ke Pelabuhan Perak, Surabaya, dan sebaliknya. Jalur ini juga merupakan satu-satunya akses distribusi barang dari Bali ke Jatim, dan Jawa Tengah, dan Jawa Barat.

Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat (Bakesbanglinmas) Kabupaten Pasuruan Sunarto menyatakan, pemerintah daerah telah melakukan penanganan tanggap darurat, antara lain mengirimkan nasi bungkus untuk korban banjir dan perahu karet untuk evakuasi.

Sampai semalam, menurut Sunarto, Bakesbangpol Pasuruan masih mendata jumlah rumah dan luas sawah yang terendam air serta taksiran nilai kerugian.

Kemarin, hujan deras yang turun di kawasan hulu sejak pukul 13.00 menyebabkan sungai-sungai yang mengalir di Kabupaten Pasuruan meluap di kawasan pesisirnya. Banjir semakin meluas akibat kawasan pesisir pun kemudian dilanda hujan sekitar pukul 15.00. Sampai pukul 19.00, hujan masih turun di sejumlah wilayah di kabupaten itu.

Menurut Agus Tri Suhono, Prakirawan Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika Juanda Surabaya, hujan turun secara merata di Jatim. Hujan rata-rata berlangsung mulai pukul 15.00 hingga tengah malam. ”Intensitasnya rata-rata ringan hingga sedang,” katanya.

Pasuruan merupakan daerah langganan banjir. Setiap tahun, banjir selalu terjadi di sejumlah wilayah. Tahun 2009, sedikitnya banjir dalam skala besar terjadi lima kali. Tanggal 5 Maret, banjir melanda dua kecamatan, merendam sekitar 1.900 rumah serta ratusan hektar sawah. Tanggal 17 Juni, banjir di Kecamatan Grati menyebabkan arus lalu lintas pantura macet dan menimbulkan antrean kendaraan sepanjang 10 kilometer. Saat itu, perlu waktu enam jam untuk lepas dari kemacetan.

Sungai Batanghari


Di Jambi, akibat meluapnya Sungai Batanghari, sekitar 1.200 hektar lahan produktif dan pekarangan 3.000-an rumah di empat kecamatan terendam kemarin. Empat kecamatan yang terendam itu adalah Telanaipura, Danau Teluk, Jambi Timur, dan Pelayangan, yang berlokasi di pinggir Sungai Batanghari.

Menurut Kepala Dinas Pertanian, Peternakan, Perikanan, dan Kehutanan Kota Jambi Harlik, sekitar 1.200 hektar lahan yang terendam adalah sawah yang ditanami padi dan palawija. ”Saya mengimbau agar warga tetap waspada karena ketinggian air saat ini sudah mencapai 13,78 meter di atas permukaan laut (dpl). Artinya, ketinggian air sudah naik 7,78 meter dari permukaan terendah saat musim kemarau,” ujarnya.

Kota Jambi, lanjutnya, merupakan salah satu wilayah di zona hilir sehingga menjadi penampungan air dari beberapa anak Sungai Batanghari, seperti Batang Bungo, Tembesi, Merangin, dan Tebo. ”Tambahan (ketinggian air) sekitar 50 sentimeter lagi, banjir akan merendam jalan,” ujar Harlik.

Pantauan Kompas, ketinggian air di Kelurahan Buluran, Kecamatan Telanaipura, 50 sentimeter hingga satu meter. Genangan air mulai terjadi Rabu lalu dan ketinggiannya, kemarin, meningkat. (RIZ/LAS)



Post Date : 10 Januari 2010