|
SEMARANG - Hujan yang terjadi terus-menerus di Kota Semarang dan sekitarnya, menggangu operasional beberapa instalasi pengolahan air (IPA) milik Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). Hal itu mengakibatkan pelayanan kepada pelanggan di Semarang bagian timur ikut terganggu. Humas PDAM Kota Semarang Lilik Indarto, Rabu (21/12) mengatakan, gangguan terjadi pada IPA Kudu di Kelurahan Kudu, Kecamatan Genuk dan IPA Pucanggading di Klipang, Kelurahan Sendangmulyo, Kecamatan Tembalang. IPA di Klipang mengambil air baku dari Kali Babon. Saat Ungaran diguyur hujan deras, air Kali Babon menjadi sangat keruh karena bercampur lumpur. ''Pada saat seperti itu, IPA Pucanggading tidak bisa beroperasi, sehingga produksinya pun dihentikan sementara,'' kata dia. Lilik yang juga warga Perumahan Tulus Harapan tersebut mengatakan, kondisi semacam itu terjadi Selasa (20/12) lalu. Akibatnya, pelanggan PDAM di Klipang, Perumnas Sendangmulyo, dan Perum Tulus Harapan tidak mendapat aliran air. ''Saya juga kesulitan mendapatkan air,'' tutur dia. Pada saat IPA Pucanggading berhenti beroperasi, warga di kawasan tersebut sebenarnya bisa memperoleh aliran air dari IPA Kudu. Sayangnya, IPA itu juga tidak bisa beroperasi karena gangguan pasokan air baku dari Bendung Klambu di wilayah Grobogan. ''Saya menerima informasi dari petugas di IPA Kudu bahwa ada bagian saluran air baku yang rusak terkena banjir. Namun Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Jateng sudah melakukan perbaikan,'' ujar dia. Saat dihubungi terpisah, Kepala Unit Pengelolaan Air Klambu Kudu Dinas PSDA Jateng, Sugiyanto ST MT, justru menyatakan belum menerima informasi tentang kerusakan itu. ''Setahu saya, kemarin tidak ada bagian saluran Klambu Kudu yang rusak,'' katanya. Namun, dia mengakui pasokan air dari Bendung Klambu memang sempat dikurangi beberapa jam, karena dilakukan pengurasan kolam lumpur. Setelah selesai, air baku ke Kudu kembali dialirkan. Air baku dari Bendung Klambu ke IPA Kudu sebagian besar dialirkan melalui saluran terbuka sepanjang lebih kurang 40 km. Dalam kondisi normal, debit air yang mengalir di saluran itu sekitar 1.250 liter per detik. Namun yang digunakan masih 944 liter per detik. Angka tersebut berbeda dengan keterangan Lilik Indarto bahwa pasokan air baku yang sampai ke IPA Kudu sekitar 1.400 liter per detik, tapi baru digunakan 950 liter per detik. Saat ini, Dinas PSDA sedang membangun kolam retensi di Kudu. Fungsinya untuk menampung pasokan air baku dari Bendung Klambu sebelum diolah oleh PDAM. ''Jika kolam tersebut jadi maka diharapkan bisa menjadi cadangan air baku selama tiga hari.'' (G6-18d) Post Date : 22 Desember 2005 |