BOYOLALI - Hujan deras sejak Selasa (9/3) siang hingga malam hari mengakibatkan ratusan rumah di tiga desa terendam. Hingga semalam, banjir belum reda sehingga sebagian warga mengungsi ke rumah saudara atau tetangga.
Banjir tersebut melanda Dukuh/Desa Guwokajen dan Dukuh Jajaran serta Pakelan di Desa Karangduren, Kecamatan Sawit. Paling parah terjadi di Dukuh Tohudan, Desa Sambon, Kecamatan Banyudono. Di beberapa tempat, ketinggian air mencapai pinggang orang dewasa.
Banjir juga menyebabkan puluhan hektare sawah terendam. Selain di Desa Karangduren dan Sambon, banjir juga menggenangi areal sawah di Desa Kuwiran dan Desa Jembungan, Kecamatan Banyudono. Bahkan, jalan antardesa di Dukuh Kembaran perbatasan Desa Jembungan dan Kuwiran kena luapan air sehingga tak bisa dilalui. Warga harus memutar melewati jalan lain.
’’Saya sekeluarga mengungsi ke rumah kakak,’’ ujar Sukarmi (49), warga Dukuh Tohudan. Dijelaskan, sore itu dia sempat waswas karena hujan sangat deras. Dia dibantu suami lalu berinisiatif menyingkirkan baju dan perabot ke atas lemari. Benar saja, selang setengah jam kemudian, air mulai masuk rumah. Bahkan, dinding dapurnya rusak diterjang banjir.
’’Tadi saya sempat cek baju seragam anak saya untuk besok pagi, untung tidak basah.’’ Senada, Dai (42) menjelaskan, kejadian banjir yang melanda dukuhnya sudah dua kali terjadi. Hanya saja, kali ini lebih besar. Dia beruntung karena rumahnya lumayan jauh dari sungai dan letaknya agak tinggi. Air masuk ke rumahnya hanya sebatas mata kaki saja.
Sungai Sempit
Menurutnya, banjir tersebut disebabkan sungai yang memisahkan Dukuh Tohudan, Desa Sambon dengan Dukuh Pakelan, Desa Karangduren semakin dangkal. Akibatnya, sungai tak mampu lagi menampung air hujan. Kondisi diperparah dengan banyaknya bangunan yang menjorok ke sungai mengakibatkan sungai menjadi sempit.
’’Penyebab lainnya sungai yang semakin dangkal karena endapan lumpur dan semakin sempit. Kalau dibiarkan, pasti banjir akan semakin parah nantinya.’’
Kades Sambon, Prayitno yang rumahnya juga kebanjiran menjelaskan, kejadian tersebut sudah dilaporkan ke Pemerintah Kecamatan Banyudono. Berdasarkan pengecekan sementara, tidak ada korban jiwa maupun luka-luka. Sebagian warga yang rumahnya terendam banjir juga sudah mengungsi ke rumah famili atau tetangga.
Pihaknya mengaku sudah sejak awal mengingatkan warganya agar mewaspadai kemungkinan terjadinya banjir. Pihaknya juga sudah mengusulkan ke Pemkab Boyolali mengeruk sungai. Hanya saja, usulan tersebut belum mendapat respons karena keterbatasan dana.
Camat Banyudono Karsino menjelaskan, pihaknya sudah menerima laporan. ’’Kini saya masih dalam perjalanan ke lokasi untuk mengecek. Kami juga sudah koordinasi dengan pamong desa untuk mengambil langkah seperlunya,’’ tegasnya semalam. (G10-54)
Post Date : 10 Maret 2010
|