Hujan Deras, Bangil Terendam

Sumber:Jawa Pos - 27 Mei 2009
Kategori:Banjir di Luar Jakarta

PASURUAN - Hujan deras semalaman kemarin (26/5) di Pandaan, Prigen, dan Purwosari mengancam sebagian Bangil Utara. Kradenan, Kelurahan Manaruwi; Bandaran, Kelurahan Kalianyar; dan Desa Masangan kemarin terendam.

Kondisi itu diperparah dengan pasangnya air laut mulai pukul 08.00 sampai pukul 10.00. ''Kalau orang sini bilang, air laut sedang rob (pasang, Red). Makanya, air kiriman ini lama surutnya,'' ujar Kusri, ketua RT 04 Desa Masangan, Bangil. Di RT-nya, Kusri menyatakan, ada 48 rumah yang terendam.

Banjir terjadi sekitar pukul 06.00. Sementara, air kiriman sudah terlihat sejak Subuh. Namun, air baru menggenangi rumah warga ketika sungai Masangan meluap sekitar pukul 06.00. ''Tapi, kami tadi sekolah kok, meskipun banjir. Pas pulang, kami main air,'' ujar Roni, siswa SDN Masangan.

Bagi bocah SD dan juga MI di Masangan, banjir kali ini termasuk lama. Jika dibandingkan dengan banjir Januari sampai Maret lalu, banjir kali ini hanya terjadi di wilayah-wilayah tertentu. ''Kalau dulu, banjirnya merata. Sekarang hanya di Masangan dan Kradenan. Mumpung banjir, kami main semua,'' kata Hamid, bocah lain.

Walau menggenangi puluhan rumah, banjir di Masangan itu tidak sampai menggenangi kelas-kelas di sekolah. Hanya, banjir merusak jembatan penghubung dan plengsengan yang menjadi penguat bibir sungai. ''Mas, jangan terlalu ke sana. Plengsengannya sudah ambrol,'' pinta salah seorang ibu ketika melihat beberapa wartawan melintasi lokasi banjir.

Winda, salah seorang warga yang rumahnya kebanjiran, menyatakan kaget dengan adanya banjir dadakan itu. Sebab, bulan ini biasanya sudah memasuki musim kemarau. ''Tapi, kok masih banjir juga. Makanya, sejak pagi kami bersih-bersih rumah,'' ucapnya.

Kondisi serupa dialami warga wilayah Bandaran, Kelurahan Kalianyar. Di daerah langganan banjir itu, 120 rumah tergenang.

Sebenarnya, warga sudah menyadari hal tersebut sejak kemarin malam, ketika hujan deras terjadi di wilayah Pandaan, Prigen, dan sekitarnya. ''Kalau hujannya nggak berhenti-henti berarti pertanda banjir,'' terang Mat Hasan, warga Bandaran.

Begitu pula halnya dengan warga di Kradenan, Manaruwi. Sebanyak 90 rumah digenangi banjir kiriman itu. Meski hanya sehari, air bah tersebut membuat warga harus bekerja bakti membersihkan rumah. (day/jpnn/zen)



Post Date : 27 Mei 2009