|
Pontianak,- Hujan deras yang mendera Kota Khatulistiwa mulai malam hingga sore, kemarin (7/9), menyebabkan banjir di beberapa kawasan. Daerah langganan banjir seperti Purnama, pada pagi hari kemarin, ketinggian air hingga mencapai lutut orang dewasa. Pantauan Pontianak Post, dibeberapa titik kawasan seperti Purnama, A Yani dan sekitarnya, jalan-jalan protokol rata-rata telah tergenang air. Seperti terlihat di depan Museum Kalbar, ketinggian air kira-kira mencapai 20 cm. Genangan air yang tinggi juga menutupi sepanjang Jalan Soetoyo. Halaman Kantor Camat Selatan bahkan terlihat seperti kolam akibat tingginya genangan air. Ketinggian air pasang di bilangan A Yani memang berbeda-beda. Beberapa ruas jalan yang berada agak tinggi, tampak tidak tergenang. Pengguna jalan A Yani Pontianak yang akan pergi kerja, mengantar anak ke sekolah atau bahkan berangkat ke sekolah, terpaksa harus menurunkan kecepatan kendaraannya. Banjir di Jalan A Yani tersebut dimulai dari depan GOR Pangsuma Pontianak, di depan Musium Negeri Pontianak, Jalan S Parman, Jalan R Suprapto, Jalan Perdana, Jalan Purnama, Gang-gang di Jalan Gajahmada dan Jalan Veteran. Di Jalan A Yani sendiri, jembatan di dekat GOR Pangsuma tergenang air hingga hampir meluap. Tampak pula sampah-sampah plastik yang mengambang, dan mengeluarkan bau yang cukup menyengat pengguna jalan. Genangan air di Jalan A Yani tersebut cukup dalam, terutama di depan Gedung Kartini. Beberapa ruas jalan bebas hambatan ini yang sedang dilebarkan dan terdapat galian, sepertinya juga membuat air semakin meluap. Genangan tersebut bisa mencapai 30 hingga 40 sentimeter. Banyak juga pengendara yang menuntun motornya, dikarenakan busi motornya basah sehingga mogok. Sumpah serapah juga banyak didengar, saat sebuah kendaraan memacu laju motor atau mobilnya sehingga menimbulkan cipratan air yang mengenai pengendara lain. Yang banyak mendapat umpatan adalah pelajar, yang tidak sabaran karena takut terlambat datang ke sekolah. Warga Pontianak, sepertinya memandang hal ini sudah menjadi kebiasaan dan kewajaran. Hal ini terlihat dari jawaban mereka saat diwawancarai koran ini. "Udah rutin, kalau hujan lebat seharian ya banjir," kata Along (45), warga Pontianak Utara, sambil membersihkan busi motornya yang basah terkena banjir di salah satu toko di Jalan Veteran. "Pemerintah tidak punya kepedulian, sudah sering terjadi. Perlu ini, perlu itu, perbaiki saluran macet, pelebaran parit. Anggarannya pun besar-besar dan selalu ada dalam APBD setiap tahunnya. Realitanya manna ?" kata dia. Dihubungi Pontianak Post, Kepala Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) Pontianak Giri Darmoko mengatakan bahwa curah hujan di Kota Pontianak sejak dua hari ini mencapai 40 mm perhari. Diperkirakan, seminggu ke depan, Kota Khatulistiwa tetap diguyur hujan. (zan) Post Date : 08 September 2005 |