Hujan, 35 Rumah Terendam Banjir

Sumber:Kompas - 26 Desember 2006
Kategori:Banjir di Luar Jakarta
Ungaran, Kompas - Hujan deras yang mengguyur Ungaran dan sekitarnya selama tiga jam, Senin (25/12), mengakibatkan banjir hingga setinggi 1,5 meter di kawasan Perumahan Cemara Permai, Sipenggung, Kelurahan Susukan, Kecamatan Ungaran, Kabupaten Semarang. Sebanyak 35 rumah terendam. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Namun, sebanyak 15 keluarga terpaksa mengungsi ke tempat yang aman.

Menurut keterangan sejumlah warga Perumahan Cemara Permai, banjir mulai menggenang sekitar pukul 15.00. Saat itu, sebagian besar warga perumahan tersebut sedang berada di dalam rumah karena sejak pukul 13.00 hujan deras mengguyur wilayah tersebut.

"Waktu saya membuka pintu rumah sekitar pukul 15.00, banjir depan rumah saya sudah seperti sungai. Air mulai masuk ke rumah dan tingginya sepinggang orang dewasa. Warga pun mulai panik," ujar Mauludin, salah seorang warga Perumahan Cemara Permai, RT 4 RW 6, Sipenggung, Susukan.

Sekitar pukul 15.30, aliran banjir semakin tinggi dan deras, apalagi setelah tanggul Sungai Ngemplak yang mengalir di sebelah Perumahan Cemara Permai jebol. Derasnya arus banjir seperti dilukiskan Ny Sahudi, ketika sore hari itu dia terkejut saat air muncul deras sekali. Untungnya, dia ditarik anaknya, Angki, dan diajak berlindung di lantai dua rumah tetangga. "Hanya satu jam ketinggian air mencapai satu meter lebih," ujar Ny Sahudi yang bingung sepeda motornya masih teronggok di teras rumahnya.

Tim Search and Rescue (SAR) Daerah Kabupaten Semarang, Kepolisian Resor Semarang, dan Tim SAR Brimob Kepolisian Daerah Jawa Tengah baru tiba di lokasi sekitar pukul 17.30. Terlambatnya bantuan ini karena lokasi perumahan yang terkena banjir terisolasi. Air mulai surut sekitar pukul 19.30. Namun, hingga pukul 20.00, banyak warga yang masih di pengungsian karena takut adanya banjir susulan. Air diperkirakan datang dari arah timur, yaitu kawasan perbukitan di wilayah Babadan dan Kalirejo.

Derasnya aliran Sungai Kali Kripik di Sukorejo, Gunungpati, Semarang, membuat air dan lumpur sungai meluber hingga menggenangi perumahan dan merobohkan pagar SD Sukorejo II yang berada sekitar 10 meter hingga 75 meter dari bibir sungai.

Lurah Sukorejo, Ta'at, mengatakan, sedikitnya 25 rumah di masing- masing RT 1, 2, 3, 6 dan 7, RW III, Kelurahan Sukorejo, tergenangi lumpur setinggi lima sentimeter.

Korban banjir lumpur di Dukuh Gunungan Kidul, Desa Jeruk, Selo. Boyolali, yang hilang sejak 21 Desember lalu akhirnya ditemukan, menyusul penemuan mayat oleh seorang warga Cepogo di aliran sungai yang dilewati banjir lumpur.

Korban, Ny Suprah (65), ditemukan 23 Desember sekitar pukul 06.30 di daerah Cepogo yang berjarak sekitar 12 kilometer dari rumah korban. (HAN/WHO/LIA/SON)



Post Date : 26 Desember 2006