|
Tasikmalaya, Kompas - Akibat rusaknya saluran air, hujan yang turun tidak lebih dari 15 menit yang terjadi pekan lalu, telah menggenangi sedikitnya 43 titik jalan di seluruh Kota Tasikmalaya. Kurangnya dana dari anggaran Pemerintah Kota Tasikmalaya, memperlambat perbaikan saluran air selama dua tahun berdirinya Kota Tasikmalaya. "Kami baru mendapat dana perbaikan sekitar Rp 150 juta untuk tahun ini. Akan tetapi, dana itu pun diprioritaskan untuk memperbaiki saluran air terbesar di Cihideung," kata Kepala Seksi Penyehatan Lingkungan Permukiman Dinas Pekerjaan Umum Pemerintah Kota Tasikmalaya, Agus Hendarto, Senin (31/1). Genangan air di sepanjang jalan kota tersebut terjadi dalam waktu kurang dari 15 menit ketika hujan turun. Ketinggian air sudah mencapai 40 sentimeter. Menurut Agus, saluran air tersebut belum pernah mendapatkan perawatan. Sedangkan, resapan air semakin rendah di Kota Tasikmalaya yang memiliki delapan kecamatan tersebut. Rendahnya resapan air, tutur Agus, salah satu penyebabnya adalah semakin berkurangnya lahan terbuka karena sekarang sudah berubah menjadi perumahan penduduk. Akibat pembangunan perumahan tersebut, saluran air menjadi tertutup sehingga ketika musim hujan datang genangan air tidak dapat dihindari. Kepala Bidang Jalan Dinas Pekerjaan Umum Pemerintah Kota Tasikmalaya, Suratmo, berjanji untuk segera memperbaiki saluran air yang rusak. Budi, warga Cihideung, mengatakan, genangan air di sekitar rumahnya dapat mencapai di atas lutut orang dewasa. "Padahal, hujan baru turun sekitar 10 menit," katanya. (AYS) Post Date : 01 Februari 2005 |