Hitung-hitung Biaya Sulap

Sumber:Majalah Tempo - 09-15 April 2007
Kategori:Sampah Luar Jakarta
Sekali kayuh, dua-tiga pulau terlampaui. Begitulah prinsip Pemerintah Kota Bandung ketika menggagas pembangunan pembangkit listrik tenaga sampah di Gedebage. Proyek ini disiapkan membakar 500 ton sampah per hari. Dengan pasokan sampah sebesar ini, akan dihasilkan listrik sekitar 10 megawatt.

Menurut Ketua Tim Pengkajian Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah ITB, Aryadi Suwono, teknologi ini mampu menghasilkan panas minimal 850 derajat Celsius. Soalnya, jika suhunya di bawah itu, yang muncul malah gas dioksin, pemicu kanker. Ini syarat pertama dari segi teknologi, katanya.

Aryadi menjelaskan, teknologi waste to energy (WTE) tak memerlukan bahan bakar tambahan untuk memba-kar. Bahan bakar hanya dibutuhkan untuk membakar sampah ketika pertama kali dinyalakan. Selanjutnya sampah yang akan menjadi bahan bakarnya.

Panas yang dihasilkan bakal memanaskan air yang uapnya akan memutar turbin guna menggerakkan generator pembangkit listrik. Aryadi memperkirakan dibutuhkan 400 meter kubik air dalam sehari. Karena itu, ITB merekomendasikan perlunya membuat danau buatan yang akan menjadi sumber air mandiri bagi pembangkit listrik ini. Danau ini juga bermanfaat menampung hasil olahan cairan lindi yang dihasilkan sampah.

Menurut Aryadi, pasokan sampah yang menjadi bahan pembangkit ini tak boleh terputus. Untuk itu akan dibangun satu ruang khusus yang mampu menampung 3.500 ton sampah sehingga selama sepekan pembangkit ini terus bekerja. Aryadi menjamin sampah ini tak bau karena gedungnya kedap udara. Sirkulasi udara dalam gedung ini juga tersambung dengan ruang pembakaran sehingga sampah yang awalnya basah menjadi kering.

Menurut Aryadi, teknik pengolahan inilah yang membedakannya dengan incinerator biasa. Incinerator biasa justru berbahaya karena tak mempunyai alat pengontrol gas buang hasil pembakaran, ujarnya.

Incinerator ini akan menelan 50 persen dari total investasi. Sisanya untuk membiayai komponen infrastruktur seperti gedung, turbin, pengolahan gas buang, pipa air, dan pengolahan air lindi.

ITB kini sedang menghitung total investasi pembuatan pembangkit listrik tenaga sampah, termasuk pemasukan untuk mengembalikan investasi yang dikeluarkan dalam pembangunan infrastruktur. Kami harus yakin, duitnya bakal kembali, ujarnya.Ahmad Fikri



Post Date : 09 April 2007