BANDUNG, (PR).- Wali Kota Bandung Ayi Vivananda mengatakan bahwa jika tidak segera memulai penanganan sampah dari skala rumah tangga, kemungkinan bencana sampah dan Bandung lautan sampah pada tahun 2005 lalu bisa terulang.
"Jika kita tidak siap-siap dari sekarang, warga mau buang sampah ke mana," katanya, Rabu (14/7), ketika memberikan sambutan pada acara Pelatihan Penanganan Sampah Skala Rumah Tangga "Bandung Green and Clean" di Aula Kantor Kelurahan Babakan Surabaya, Kecamatan Kiaracondong, Bandung .
Dia mengatakan, dengan memperlakukan sampah dengan baik, diharapkan bisa menekan jumlah volume sampah yang ada di Kota Bandung. Melalui pelatihan penanganan sampah di tingkat rumah tangga yang dilakukan dalam rangkaian kegiatan Bandung Green and Clean, dia berharap volume sampah rumah tangga bisa berkurang.
Menurut dia, pengelolaan sampah bisa dilakukan lebih dini sangat bergantung pada kemauan warga untuk mengubah kebiasaannya dalam membuang sampah.
Yang menarik dari warga Kelurahan Babakan Surabaya adalah mereka berinisiatif menanam benih padi dalam polybag.
"Sebelumnya sudah ada lembaga yang menanam padi pada polybag. Tetapi masyarakat secara masif menanam padi pada polybag dan diberi pupuk hasil pengomposan ini merupakan hal yang baru," kata Ayi.
Pelatihan tersebut diikuti oleh sedikitnya 50 warga yang merupakan perwakilan 5 kelurahan, yaitu Kelurahan Babakan Surabaya, Kelurahan Babakan Sari, Kelurahan Kebon Kangkung, Kelurahan Kebon Jayanti, dan Kelurahan Antapani. Hadir sebagai pemateri adalah Ketua Lembaga Penerapan Teknologi Tepat (LPTT) Rohajie Trie dan Marketing Communication "PR" Mia.
Selain itu, pelatihan juga dihadiri istri Wakil Wali Kota Bandung, Kepala BPLH Kota Bandung Ahmad Rekotomo, Istri Sekretaris Daerah Kota Bandung, dan Camat Kiara Condong Tatang Sunarja. (CA-08)
Post Date : 15 Juli 2010
|