|
Jakarta, Kompas - Pemerintah Indonesia melalui Badan Perencana Pembangunan Nasional (Bappenas) menerima bantuan dari Pemerintah Australia 4,1 juta dollar AS. Bantuan dalam bentuk pembangunan kapasitas itu berada dalam skema proyek Penyusunan Kebijakan dan Rencana Kegiatan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (WISPOLA) tahap kedua. Penandatanganan kerja sama tahap kedua dilakukan setelah proyek tahap pertama (4 juta dollar AS) dinilai berhasil diimplementasikan di empat kabupaten. Kini, Bappenas sedang mengkaji implementasi di beberapa kabupaten/kota yang membutuhkan akses terhadap air bersih dan penyehatan lingkungan. "Syaratnya, ada permintaan dari daerah," kata Deputi Bidang Infrastruktur Bappenas Suyono Dikun di sela-sela penandatanganan kerja sama dengan pihak Pemerintah Australia di Jakarta, Rabu (11/8). Bentuk bantuan pembangunan kapasitas dari Australia itu di antaranya tukar pengalaman para ahli, proyek percontohan, dan beberapa bantuan teknis serta pelatihan tentang sanitasi dan penyehatan lingkungan. Peningkatan akses terhadap air bersih di daerah, lanjut Suyono Dikun, sepenuhnya bergantung pada kemauan pemerintah daerah untuk menganggarkan pembangunan proyek sanitasi dan penyehatan lingkungan. Pemerintah pusat baru akan mengucurkan bantuan setelah ada niat pemerintah daerah dengan melibatkan partisipasi masyarakat. Menurut Sekretaris untuk Pembangunan Kerjasama AusAID Zabeta Moutafis, pihaknya menilai bantuan tahap kedua layak diberikan untuk peningkatan kualitas hidup masyarakat di daerah yang kesulitan mengakses air. "Tahapan kedua proyek ini menitikberatkan implementasi kebijakan nasional pembangunan air minum berbasis masyarakat di kabupaten," kata dia. Proyek dukungan program air minum dan penyehatan lingkungan ini juga melibatkan Bank Dunia. Pembangunan teknis sarana dan prasarana di daerah akan didanai pinjaman lunak dari Bank Dunia. (GSA) Post Date : 13 Agustus 2004 |