|
MEDAN(SINDO) – Pelayanan PDAM Tirtanadi di Medan Helvetia tidak membaik setelah bertahun-tahun.Selain debit kecil, air yang diterima pelanggan juga keruh. Warga terpaksa menggunakan air yang keruh itu karena tidak punya sumber air lain. ”Masih dipakai juga, tapi ada sedikit rasa cemas air itu bisa menyebabkan penyakit,”kata Rosrazna, 38,warga Kel Helvetia Tengah,Medan Helvetia, kepada SINDO kemarin. Keruhnya air yang diterima sudah berlangsung sejak 2 pekan yang lalu. ”Kejadiannya sudah sejak 2 minggu yang lalu,tapi belum ada penjelasan mengenai keruhnya air tersebut.Entah sampai kapan kami tetap mengonsumsi air itu,”ucapnya. Selain keruh, debit airnya juga kecil. ”Bahkan terkadang sampaisatuharianairnya tidak hidup.Kalaupun hidup,airnya baru mengalir pada malam hari. Jadi,saya terpaksa mencuci pada malam hari,”ungkapnya. Untuk mengantisipasi kekurangan air,sejumlah warga terpaksa meminta air dari rumah tetangga.”Wahsaya dan keluarga sering tidak mandi seharian karena tidak ada air,”sebutnya. Hal senada disampaikan Lina, juga warga Helvetia Tengah. Dia mengatakan,aktivitasnya di pagi hari sering terganggu dengan keadaan air tersebut. ”Kalau pagi anak sekolah dan suami yang mau bekerja jadi susah gara-gara airnya tidak beres.Kami meminta kepada PDAM agar segera memperbaiki air tersebut.Kalautidak, kamitidakmaubayar uang tagihannya,”tandasnya. Menurut dia,walaupun air tersebut sering mampat, justru pada saat membayar tagihannya malah lebih mahal dari sebelumnya. ”Biasanya Rp12.000, tapi bulan ini saya bayar Rp20.000,”ucapnya. Buruknya pelayanan PDAM Tirtanadi ini sudah terjadi bertahun-tahun. ”Kalau penyebab pelayanan buruk bertahun-tahun ini adalah banyaknya pihak yang menggunakan mesin air, kami minta agarsegeraditertibkan,itu kan pelanggaran.Jangan hanya dijadikan alasan,”ujar Achmad, warga Perumnas Helvetia. Anggota Fraksi PKS DPRD Medan Jamhur Abdullah meminta agar PDAM Tirtanadi segera memperbaiki kinerjanya. ”Saya sudah dengar sendiri laporan warga mengenai air PDAM yang mampat dan keruh.Harusnya PDAM bertindak profesional menanggapi keluhan warga tersebut. Jangan hanya mau cari untung tapi justru rakyat yang menderita,”tandasnya. Direktur Lembaga Advokasi dan Perlindungan Konsumen (LAPK) Farid Wadji mengatakan,saat ini 30% pelanggan PDAM Tirtanadi mengalami gangguan seperti air tak mengalir ataupun keruh. Menurut dia, pelanggan berhak menyeret PDAM Tirtanadi ke pengadilan,dengan menyurati lebih dulu. Sementara itu, pihak PDAM Tirtanadi belum bisa dikonfirmasi.Saat dihubungi, telepon genggam Humas PDAM Tirtanadi Zainal Abidin tidak aktif. (rizaldi /watson manalu) Post Date : 05 Mei 2008 |