|
TANGERANG -- Depot air isi ulang yang berada di Kota Tangerang terus bertambah. Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang, Dr HR Nuriman, mengingatkan agar masyarakat membeli air isi ulang di depot air yang telah bersertifikat. Ini sangat penting karena depot air bersertifikat itu telah memenuhi standar. ''Saat ini sudah ada 134 depot air isi ulang, dan kami tengah melakukan pembinaan agar air yang mereka jual memang memenuhi standar,'' ujarnya kepada Republika di ruang kerjanya, Rabu (29/9). Menurut Nuriman, pihaknya saat ini tengah meneliti dan mengambil sampel air yang dijual setiap depot air minum tersebut. Keberadaan ratusan depot air minum isi ulang tersebut, lanjut dia, membutuhkan perhatian dan pengawasan. Untuk itu, lanjut dia, Dinas Kesehatan berupaya untuk membina dan mengarahkan para pemilik depot air minum isi ulang tersebut untuk menjual air minum sesuai standar. ''Yang tidak punya sertifikat, kami arahkan untuk memiliki sertifikat,'' tegasnya. Menurut Nuriman, pemerintah tidak bisa langsung menutup depot air isi ulang yang belum memiliki izin. Namun, pihaknya mencoba untuk mengarahkan para pengusaha depot air minum isi ulang tersebut untuk memenuhi aturan yang berlaku. Ia mengungkapkan, depot air isi ulang menjadi lapangan kerja dan sumber penghidupan masyarakat. ''Tapi kalau sudah kita bina dan arahkan tetap membandel tak mau mengurus sertifikat, dan tidak memenuhi aturan terpaksa akan kita tutup,'' paparnya. Saat ini, 134 depot air minum isi ulang tersebut juga telah membentuk asosiasi. Sehingga, kata Nuriman, keberadaan asosiasi bisa membina anggotanya untuk menjual air minum sesuai standar. Menurut Nuriman, para pemilik depot air minum tersebut harus menjelaskan sumber air baku yang dijualnya. Sangat bisa jadi, papar dia, ada depot air minum yang memakai sumber air tanah. Namun, kepada pembelinya mengatakan air tersebut berasal dari air gunung. ''Sumber air sangat menentukan kualitas air yang dijual,'' imbuhnya. Ia menjelaskan, sumber air yang diambil dari tanah dan air gunung membutuhkan treatmen yang berbeda. ''Air tanah di Kota Tangerang ini banyak yang mengandung kadar Fe (zat besi) yang tinggi,'' ungkapnya. Sehingga, depot air minum yang menjual air dari bahan air tanah harus mengolah air tersebut secara benar. Sehingga, kandungan Fe-nya bisa sesuai dengan standar air minum yang layak. ''Sangat berbahaya apabila kita mengkonsumsi air yang mengandung Fe tinggi,'' paparnya. Ia menambahkan, masih menemukan adanya tanki air yang bertuliskan air pegunungan Bogor, namun mengisi airnya dari air tanah. ''Itukan namanya pembohongan terhadap publik.'' Terkait masalah izin, lanjut dia, hal itu merupakan kewenangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan. Nuriman juga mengaku pernah mendapati ada depot air minum isi ulang yang izinnya dari Jakarta. Saat ini, air minum isi ulang memang menjadi alternatif yang murah bagi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Harganya pun jauh lebih murah dibandingkan air minum pabrikan, yakni berkisar antara Rp 2.500 hingga Rp 3.000. Laporan : c07 Post Date : 30 September 2004 |