|
SURABAYA -- DPP Banjir Pemkot Surabaya memperkirakan banjir besar akan melanda kota Surabaya pada hari H Lebaran atau sekitar 13, 14, dan 15 Nopember mendatang. Selain turun hujan lebat, saat itu air laut juga pasang. ''Yang perlu diwaspadai saat lebaran. Saat itu, memang air laut pasang dan diperkirakan ketinggian air sungai dari laut mencapai 160 cm. Yang mencemaskan, sungai tak mampu menampung air dari saluran drainase kita,'' ujar Kepala DPP Banjir Pemkot Surabaya, Ir Tri Siswanto, kemarin (8/11). Apalagi, lanjut dia, tanggul di sepanjang Kali Jagir dalam keadaan kritis. ''Meskipun Jasa Tirta menutup pintu air sungai Brantas, Kali Surabaya dan Jagir tetap saja penuh karena air Kali Marmoyo dari Jombang tetap masuk,'' katanya. Untuk mengantisipasi banjir, DPP banjir telah melakukan normalisasi saluran pematusan, dan juga bozem. Selain itu juga meningkatkan kapasitas dan membangun beberapa jumlah pompa air. Namun, hingga kemarin, enam pompa air, yakni pompa air Dharma Husada, Pesapen, Asem Jaya, Dupak dan Bandarejo, belum selesai dibangun. ''Kami menargetkan pertengahan Nopember semunya telah selesai. Dengan demikian, banjir dapat diminimalisir,'' tuturnya. Secara umum, ujarnya, di Surabaya setidaknya ada 53 kawasan rawan terkena banjir atau genangan selama musim penghujan. ''Dari hasil survei tahun 2003, kami mendata ada sekitar 53 daerah rawan bajir yang kami bagi menjadi 26 titik,'' imbuhnya. Dia menjelaskan, terdapat 23 kawasan dengan tinggi genangan sekitar 10 hingga 30 sentimeter. Antara lain Siwalankerto, Rungkut, Bendul Merisi, Jetis Wetan, ITS/Keputih, Kedung Tarukan, Kedung Sroko, Kalijudan, Kaliwarok, Kebangsren, Embong Malang, Simokerto, Simolawang, Sidotopo, Balasklumprik, Wiyung, Kedurus, Karah, Ketintang, Jetis Kulon, Jemur Gayungan, Gayungan, Menanggal, dan sekitarnya. Sedangkan daerah dengan tinggi genangan berkisar 30 hingga 50 centimeter sebanyak 15 daerah. Yakni Kutisari, Semolowaru, Medokan Semampir, Embong Wungu, Maspati, Semarang, Pasar Turi, Dupak, Benowo, Sememi, Babat Jerawat, Tandes, Simo Sawahan, Lidah Kulon, Lidah Wetan, dan sekitarnya. Genangan air di 13 daerah lainnya, yakni Tenggilis, Saronojiwo, Panjangjiwo, Panduk, Penjaringansari, Margomulyo, Sukomanunggal, Indragiri, Kutai, Bengawan, Bogowonto, Ciliwung, dan Darmo. Genangan tertinggi, atau lebih dari 70 centimeter melanda daerah Mayjen Sungkono, Tenggilis Mejoyo dan sekitarnya. ''Daerah Mayjen Sungkono memang tak bisa lepas dari banjir, karena mendapat kiriman air dari Villa Bukit Mas yang berubah fungsi dari daerah resapan menjadi permukiman penduduk,'' terangnya. Laporan : edo Post Date : 09 November 2004 |