|
DEPOK – Persoalan sampah masih menjadi masalah serius di Kota Depok. Produksi sampah mencapai 4.250 m3 per hari.Kemampuan Pemerintah Kota (Pemkot) Depok untuk mengangkut sampah hanya 63%, sedangkan sisanya 37% dibiarkan begitu saja sehingga sering terjadi tumpukan di sejumlah wilayah. Atas dasar itulah, Politeknik Negeri Jakarta (PNJ) melakukan kerja sama dengan Pemkot Depok dalam penanganan dan pengelolaan sampah terpadu. Sejauh ini, sampah di Depok masih menjadi permasalahan yang belum ada jalan keluarnya.Terlebih, tempat pembuangan akhir (TPA) Cipayung, Kecamatan Cipayung akan ditutup operasionalnya pada 2013.TPA tersebut dinilai sudah tidak lagi mampu menampung sampah warga Depok. Untuk itu, PNJ memberikan program kerja sama pengolahan sampah terpadu guna mengurangi tumpukan sampah di Depok. “Program ini untuk memberi dukungan terhadap pemerintah daerah dalam mengelola dan mengolah sampah di unit pengelolaan sampah (UPS) yang bermasalah,” kata Direktur PNJ Johni Wahyuadi kemarin. Sementara itu,Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Depok Ulis Sumardi mengatakan, daya tampung TPA Cipayung sangat terbatas.Karena itu, pihaknya tengah mencari solusi atas masalah tersebut. Secara garis besar, Ulis mendukung segala upaya yang dilakukan masyarakat ataupun perguruan tinggi dalam rangka mengatasi masalah sampah di Depok. “Sampah yang terangkut setiap hari hanya 1.200 meter kubik ke TPA. Sisanya diolah di UPS,” kata Ulis. ratna purnama Post Date : 29 November 2011 |