TASIKMALAYA, (PR),- Sekitar 522,4 m3 atau 40 % dari 1.306 m3 sampah, setiap hari di wilayah Kota Tasikmalaya tak terangkut petugas. Hal ini dikarenakan selain keterbatasan petugas, juga sarana dan prasara pengangkut sampah. Sisa sampah warga kota resik itu selain dijadikan kompos, juga dilakukan adanya pemilihan dan pemilahan.
"Kami menginginkan pola penanggulangan sampah di Kota Tasikmalaya, tidak hanya menggunakan pola pengangkutan, tetapi dilakukan dulu pemilahan antara organik dan anorganik kemudian pengolahan menjadi pupuk organik, serta pengangkutan yang sifatnya terhadap sisa saja," kata Wakil Wali Kota Tasikmalaya H. Dede Sudrajat, seusai memperingati Hari Bumi di lapang Dadaha Kota Tasikmalaya, Sabtu (25/4).
Menurut H. Dede, untuk menanggulangi sampah-sampah tersebut, pihak Pemkot Tasikmalaya pernah melakukan studi banding ke Kabupaten Bekasi.
Pengolahan sampah di Kab. Bekasi , kata H. Dede, bisa dilakukan dengan sederhana dan teknologi yang dipergunakannya pun sederhana, yaitu ramah lingkungan dan diharapkan teknologi serupa bisa diterapkan di Kota Tasikmalaya.
Idealnya, pengangkutan sampah dilakukan dengan menggunakan enam puluh truk, sementara di Kota Tasikmalaya baru terangkut dengan menggunakan 25 truk sampah dalam tiga kali angkut per hari ke tempat pembuangan sampah akhir (TPA) di daerah Ciangir Tamansari Gobras.
"Saya khawatir, dengan adanya pengangkutan saja tanpa adanya pemilahan dan pengolahan, TPA Ciangir akan jenuh pada akhirnya," kata Wakil Wali Kota.
Ketika menjawab pertanyaan tentang kendala dalam pengangkutan sampah, H. Dede Sudrajat mengatakan, kendalanya selain keterbatasan anggaran, juga keterbatasan armada.
"Saya mengharapkan pengangkutan sampah tersebut bisa seratus persen setiap hari. Untuk itu, kami beberapa kali sudah minta dukungan kepada anggota dewan, menyetujui penambahana armada sampah," katanya.
Peringatan Hari Bumi di Kota Tasikmalaya diikuti 250 mahasiswa, terdiri dari Unsil Tasikmalaya, UIN Jakarta, STKIP Garut, UPI Bandung, Komunitas Peduli Lingkungan (Kopling) Tasikmalaya, Unpad Bandung, dan Kwarcab Pramuka Kota Tasikmalaya. (A-14)
Post Date : 26 April 2009
|