|
SEBAGIAN dari luas wilayah DKI Jakarta, 40%-nya atau 24.000 hektare merupakan dataran rendah, terutama di daerah Jakarta Utara. Itu berarti daerah-daerah yang termasuk dalam 40% wilayah Jakarta itu rawan banjir. Praktis tidak ada wilayah Jakarta yang bebas banjir. Di Jakarta Utara misalnya, daerah rawan banjir terdapat di Sungai Bambu, Papanggo, Warakas, dan sekitarnya. Daerah-daerah itu berada di bawah permukaan air laut pasang. Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta sebenarnya sudah berupaya menanggulangi situasi yang serba tak menguntungkan tersebut. Namun wilayah yang sudah digarap (agar tidak lagi digenangi air) baru 9.000 hektare. Apa boleh buat, belum semua warga yang tinggal di Jakarta Utara bisa hidup nyaman pada saat hujan deras mengguyur kota berpenduduk lebih dari 10.000.000 jiwa ini. Masih di kawasan Jakarta Utara, daerah yang sewaktu-waktu diterjang banjir adalah tol menuju Bandara Soekarno-Hatta Tangerang. Ketika banjir besar tahun 2002 lalu, lalu lintas di jalan bebas hambatan ini sempat lumpuh. Akibatnya banyak penerbangan yang terpaksa ditunda karena para penumpangnya terjebak kemacetan lalu lintas. Pintu air Menyadari bahwa akses menuju ke Bandara Soekarno-Hatta sangat penting -- kalau tidak ditangani bisa merusak citra Jakarta di mata dunia internasional -- berbagai upaya pun dilakukan Pemprov DKI Jakarta. Maka tiga stasiun pompa, empat pintu air pun dibangun. Kali Tanjungan sepanjang 1.300 meter pun ditata ulang. Harap maklum, sebab Jalan Tol Sedyatmo selama ini kebanjiran akibat luapan air dari Kali Tanjungan. Hal itu dimungkinkan akibat adanya penyempitan dan pendangkalan badan sungai. ''Kita berharap Jalan Tol Sedyatmo tidak banjir lagi, karena stasiun pompa, pintu air, dan tebing Kali Tanjungan sudah dioperasikan,'' kata Gubernur DKI Sutiyoso ketika meresmikan secara simbolis penggunaan stasiun pompa dan pintu air Kali Tanjungan. Upaya Pemprov DKI melalui Dinas Pekerjaan Umum (DPU) untuk membebaskan tol menuju Bandara Soekarno-Hatta bebas banjir memang tidak main-main. Dalam tahun anggaran (TA) 2002-2003 lalu misalnya DPU DKI telah membangun tiga unit stasiun pompa, empat buah pintu air untuk mengatasi 403 hektare dari 425 hektare luas layanan Kali Tanjungan dengan panjang pengairan 13,5 kilometer. Sedangkan total tampungan saluran 3.722 meter kubik. Biaya yang dikeluarkan untuk proyek itu jelas tidak sedikit. Sebagai contoh, anggaran untuk membangun tebing Kali Tanjungan sepanjang 1.300 meter sebesar Rp6,7 miliar. Beruntung Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah (Depkimpraswil) ikut menanggung proyek ini. Sedangkan anggaran untuk membangun pintu air dan stasiun pompa air untuk kali itu sebesar Rp35 miliar yang dibiayai Pemprov DKI. Sampai sekarang Pemprov DKI baru mampu mengatasi 2.800 hektare (30%) dataran rendah dari 65.000 hektare luas daerah Jakarta. Untuk mengatasi daerah rawan banjir, Dinas PU DKI juga telah mengoperasikan sebanyak 42 unit folder berkapasitas 239 meter kubik per detik. Pemprov DKI lewat Dinas PU telah berupaya keras mengatasi atau mengeliminasi daerah banjir. Tapi sampai sebegitu jauh tidak ada yang bisa menjamin bahwa daerah yang selama ini langganan banjir akan benar-benar bebas dari banjir. Untuk diketahui, daerah-daerah rawan banjir selama ini adalah di Jakarta Utara: Kapuk Kamal Muara, Kapuk Kamal, Tegal Alur, Teluk Gong, Kapuk Kedaung, Jl RE Martadinata, Jl Yos Sudarso, Warakas, Sunter Agung, Sunter Jaya, Jl Gunung Sahari, Pluit. Jakarta Barat: Cengkareng, Rawa Buaya, Jl Daan Mogot, Grogol, Jelambar, Duri Kosambi, Kedoya, Meruya, Tanjung Duren, Jl Panjang Kebon Jeruk, Mangga Besar. Wilayah Jakarta Timur juga termasuk daerah rawan banjir. Daerah-daerah di sini yang selalu kebanjiran, antara lain: Kebon Nanas, Jatinegara, Halim Perdanakusuma, Kampung Rambutan, Ciracas, Cibubur, Cipinang Jaya, Cipinang Indah, Cipinang Muara, Kampung Melayu. Daerah rawan banjir di Jakarta Selatan: Pondok Pinang, Bintaro, Setiabudi, Kebalen, Mampang Prapatan, Pengadegan, Kalibata, Pulo Raya Kebayoran. Jakarta Pusat: Matraman Dalam, Kali Pasir, Kwitang, Teluk Betung, Kebon Kacang, Bundaran Hotel Indonesia, Serdang Kemayoran. Sejumlah kelurahan (lihat tabel) juga rawan terhadap banjir. Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) memperkirakan hujan lebat akan datang dalam bulan ini. Jadi waspadalah. (Ssr/S-5) Post Date : 11 Februari 2004 |