Hampir Semua Kali Di Gunungkidul, Tercemar Bakteri Coli, Ancam Kesehatan

Sumber:Kedaulatan Rakyat - 08 Desember 2005
Kategori:Sanitasi
WONOSARI (KR) - Hampir semua aliran kali di Kabupaten Gunungkidul sudah tercemari bakteri coli yang ditimbulkan dari tinja. Pencemaran kali ini sudah di atas ambang kewajaran, sehingga bisa mengancam kesehatan masyarakat sekitarnya, seperti wabah penyakit diare, muntaber dan jenis penyakit lainnya.

Untuk itu bagi masyarakat sekitar aliran kali yang masih memanfaatkan air kali diminta untuk waspada.

Demikian dikatakan Kepala Kantor Pengendalian Dampak Lingkungan (Kapedal) Kabupaten Gunungkidul Ir Adi Mursito yang didampingi Kasi Pengawasan Sumadi, Rabu (7/12). Menurutnya, aliran kali di Gunungkidul memiliki spesifikasi tertentu, lain dengan kali yang ada di luar Gunungkidul. Karena kali ini hanya mengalir pada saat hujan deras, namun jika hujan atau pada musim kemarau airnya mengendap. Hal ini sangat berbahaya, karena berbagai bakteri tidak bisa larut terkena arus banjir.

Di samping itu, kata Adi Mursito masyarakat sekitar aliran kali masih membiasakan membuang sampah limbah cair, maupun limbah industri bahkan membuang sampah di sepanjang kali ini. Bahkan tidak sedikit warga yang menjadikan aliran kali menjadi WC umum, karena tidak memiliki MCK. Padahal pada beberapa tahun terakhir ini banjir di kali hanya bisa dihitung dengan jari, karena minimnya curah hujan. Dengan menumpuknya berbagai kotoran dan limbah, maka bakteri akan menumpuk di sepanjang aliran tersebut. Dengan demikian aliran sungai ini rentan terhadap penyebaran bakteri penyakit dan harus segera ditanggulangi.

Sejalan dengan pertumbuhan dunia industri, banyak perusahaan industri yang lokasinya di sekitar aliran kali dengan tujuan agar mudah untuk membuang limbah di kali. Padahal industri tersebut belum dilengkapi dengan instalasi pembuangan air limbah (ipal), sehingga air limbah cair dan padat banyak yang menumpuk di sepanjang aliran sungai.

Kami khawatir masyarakat akan terkena dampak dari pencemaran kali, hanya karena ketidaktahuan saja, kata Adi Mursito. Untuk itu perlu disosialisasikan program kali bersih (prokasih) kepada seluruh masyarakat. Program kali bersih di Gunungkidul sudah dilaksanakan selama dua tahun ini, dengan melakukan gerakan kebersihan sepanjang kali bersama masyarakat dan institusi lainnya, dan melakukan upaya-upaya penyelamatan dengan menanam tanaman penguat sepanjang aliran sungai seperti tanaman klengkeng, dan kepel. Tanaman ini selain untuk penguat aliran kali, juga untuk memberikan pendapatan bagi masyarakat sekitarnya, kata Sumadi.

Belum lama ini Kantor Kapedal Gunungkidul mengadakan sosialisasi dan seminar tentang pentingnya prokasih dengan peserta lurah desa, tokoh masyarakat dan juga dinas instansi. Lewat seminar ini masyarakat akan lebih mengerti tentang pentingnya prokasih dan upaya menjaga kebersihan, dan sekaligus menghentikan cara-cara lama yang mejadikan kali sebagai tampat pembuangan sampah dan limbah, kata Ir Adi Mursito. (Awa)-f

Post Date : 08 Desember 2005