|
BANDUNG, (PR). Penanganan sampah di Kota Bandung yang masih konvensional, mendorong Pemerintah Kota Hamamatsu, Jepang, untuk membantu menanganinya menggunakan teknologi mekanik/mesin. Kendati belum ada pembicaraan menyangkut investasi dari Hamamatsu ke Bandung, Pemerintah Hamamatsu akan mengundang dua orang tenaga dari Bandung untuk mendapatkan pelatihan penanganan dan pemanfaatan sampah di Hamamatsu. "Persoalan sampah di Bandung, ternyata juga mendapat perhatian dari pemerintah Hamamatsu. Mereka akan membantu penanganannya, di antaranya dengan mengundang dua tenaga dari Bandung untuk mendapat pelatihan di sana," kata Sekda Kota Bandung, Maman Suparman, usai menerima delegasi Lembaga Persahabatan Hamamatsu - Indonesia (LPHI) di Balai Kota Bandung, Selasa (9/8). Delegasi LPHI sebanyak sembilan orang dipimpin Mr. Suda. Menurut Maman, penanganan sampah secara konvensional, baik open dumping (buang dorong) maupun sanitary landfill (buang timbun), selain tidak akrab lingkungan juga membutuhkan lahan luas untuk tempat pembuangan akhir (TPA). Itu pun, kapasitasnya sangat terbatas. "Penanganan sampah menggunakan teknologi modern merupakan solusi yang harus segera dilaksanakan. Hanya, mengingat keterbatasan kemampuan pemkot, baik dari segi dana maupun SDM, diperlukan peran investor," kata Maman. Terkait perhatian pemerintah Hamamatsu terhadap persoalan sampah Kota Bandung, lanjut Maman, karena antarkedua kota sudah menjalin persahabatan cukup lama. Awal Mei 2004, sejumlah delegasi Kota Hamamatsu juga datang ke Bandung. "Dalam pertemuan tadi, Mr. Suda berharap kerja sama Bandung-Hamamatsu ditingkat dalam bentuk sister city," ujar sekda. (A-100) Post Date : 10 Agustus 2005 |