Genangan di Karawang Meluas

Sumber:Media Indonesia - 23 Maret 2010
Kategori:Banjir di Luar Jakarta

HINGGA kemarin genangan di kawasan Karawang dan sekitarnya tidak memperlihatkan tanda-tanda surut. Justru sebaliknya meluas dan meninggi. Bahkan, tempat pengungsian korban banjir ikut tergenang seperti di Kantor Kelurahan Tanjungpura.

Para korban banjir di lokasi itu umumnya pindah mengungsi ke Kantor DPC PDIP Karawang yang berdekatan dengan Kantor Kelurahan Tanjungpura.

Kondisi yang sama juga terjadi di Kelurahan Karawang Kulon. Korban banjir yang sempat mengungsi di lokasi itu pun pindah tempat pengungsian lain.

Di Perumahan Karawang Barat, petugas terpaksa membongkar tenda pengungsian untuk dipindahkan ke tempat lain yang lebih aman.

Bahkan, muncul keresahan di kalangan warga bahwa terjangan banjir akan mengakibatkan jebolnya Waduk Jatiluhur. Akibat isu tersebut, ratusan korban banjir yang sebelumnya bertahan di rumah atau tempat pengungsian sebagian berhamburan ke jalan tol Karawang Barat.

Banjir di Karawang menerjang 21 desa di tujuh kecamatan, yakni Kecamatan Karawang Barat, Karawang Timur, Teluk Jambe Timur, Teluk Jambe Barat, Ciampel, Batujaya, dan Pakisjaya.

Jumlah rumah yang tergenang banjir mencapai 8.125 unit dengan jumlah korban 8.358 kepala keluarga atau 32.119 jiwa.

Kepala Dinas Sosial Kabupaten Karawang Banuara mengutarakan guna meringankan penderitaan korban banjir, pihaknya telah menyerahkan berbagai bantuan di antaranya beras, selimut, tenda, dan mi instan. Genangan terparah ada di wilayah Teluk Jambe Barat dan Timur. `'Kami juga telah membuka dapur umum di tujuh tempat, yang seluruhnya berada di Teluk Jambe Timur dan Teluk Jambe Barat.'' Korban jiwa Sementara itu, banjir yang melanda lima kecamatan di Kabupaten Bandung, yaitu Baleendah, Bojongsoang, Dayeuhkolot, Cangkuang, dan Banjaran, hingga kemarin, masih menggenangi sekitar 6.500 rumah warga dan puluhan hektare areal pertanian, termasuk persawahan.

Kecamatan Baleendah dan Dayeuhkolot termasuk paling parah. Sebagian besar rumah warga di dua kecamatan itu terendam cukup parah.

Untuk meminimalkan banjir akibat meluapnya Sungai Citarum, sejumlah warga mulai membuat tanggul yang terbuat dari pasir di bantaran sungai, termasuk Sungai Citepus, dan anak Sungai Citarum lainnya. `'Tidak ada jalan lain, kecuali membuat tanggul di sekitar bantaran sungai. Kami berharap tanggul-tanggul tersebut bisa meredam masuknya air ke permukiman warga,'' ujar Endan, 49, warga Andir, Baleendah.

Di sisi lain banjir di Semarang, Jawa Tengah, mulai surut, kemarin pagi. Namun, siangnya sebagian wilayah Semarang diterjang air laut pasang (rob). Air pasang menggenangi permukiman penduduk seperti di Karangkimpul, Tanahmas, Tawangmas, Kauman, Purwodinatan, Layur, Dorang, dan Kuningan dengan ketinggian air 10-30 sentimeter.

Bahkan rob mengakibatkan dermaga Pelabuhan Tanjung Mas, Semarang, kembali terendam banjir dengan ketinggian air 40-60 sentimeter. Akibatnya aktivitas bongkar muat terganggu. Truk angkutan pelabuhan juga kesulitan merapat ke kapal yang bersandar. Firman Saragih



Post Date : 23 Maret 2010