SOREANG, (PR).- Hujan yang terus mengguyur wilayah Kec. Rancaekek, Rabu (8/12) malam, membuat paparan banjir di daerah tersebut terus meluas. Hingga Kamis (9/12), sebanyak 4.541 rumah penduduk yang tersebar di tiga belas desa di kecamatan tersebut, terendam banjir. Sebelas rumah penduduk di antaranya rusak. Jumlah rumah yang terendam kemarin, bertambah sekitar 1.800 rumah dari jumlah rumah yang terendam sehari sebelumnya.
Berdasarkan pemantauan "PR", Kamis (9/12), selain merendam dan merusak rumah penduduk, banjir juga telah menggenangi 20 sekolah, 32 tempat ibadah, dan 400 hektare lahan persawahan.
Camat Rancaekek Meman Nurjaman mengatakan, hingga saat ini pihak kecamatan belum bisa menaksir berapa total kerugian yang dialami warga Kec. Rancaekek.
"Akibat banjir ini, sebelas rumah semipermanen milik penduduk rusak berat. Wilayah yang paling parah terkena dampak banjir adalah Desa Rancaekek Wetan dan Desa Bojongloa," kata Meman saat ditemui "PR", Kamis (9/12).
Meman menuturkan, sebanyak delapan ratus penduduk terpaksa diungsikan dari banjir pada Rabu (8/12) malam. Namun, saat ini sebagian besar warga sudah kembali ke rumah masing-masing.
Menurut Meman, karakteristik genangan banjir di Kec. Rancaekek berbeda dengan di Kec. Baleendah. "Kita harus mengenali dulu karakter banjir yang sering terjadi di Rancaekek. Kalau banjir di Baleendah airnya tenang, sehingga mengevakuasi warga bisa dilakukan dengan perahu karet," katanya.
Namun, banjir yang terjadi di daerah Rancaekek arusnya sangat deras. "Oleh karena itu, saat mengevakuasi warga, perlu dilakukan dengan menggunakan tambang yang terikat dengan patok. Misalnya, saat mengevakuasi warga korban banjir di Desa Bojongloa," tuturnya.
Semeter
Meman menjelaskan, ketinggian banjir di Kec. Rancaekek pada Rabu (8/12) hingga Kamis (9/12) dini hari mencapai 30-100 sentimeter. "Genangan banjir di Desa Linggar hingga saat ini masih belum surut," katanya.
Menurut salah seorang warga Kampung Depok RT 3 RW 3 Desa Linggar, Kec. Rancaekek Indra Jaya Permana (28), rumahnya saat ini masih terendam air dengan ketinggian 70 sentimeter. "Banjir yang menggenangi rumah kami berasal dari luapan Sungai Cimande. Genangan airnya belum surut hingga sekarang," katanya.
Sementara Cemed (30), warga Kampung Jambu Leutik RT 01 RW 07 Desa Linggar, Kec. Rancaekek, rumahnya sempat terendam hingga ketinggian satu meter. "Namun saat ini sudah surut, tetapi ketinggian airnya masih mencapai 80 sentimeter. Untuk benar-benar kering dari genangan banjir, biasanya perlu waktu seminggu. Itu pun kalau tidak turun hujan deras lagi," katanya. (A-194)
Post Date : 10 Desember 2010
|