|
KUDUS, KOMPAS - Genangan banjir yang melanda Kecamatan Undaan, Jekulo, Mejobo, Jati, dan Kaliwungu di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, Jumat (28/12) petang, meluas hingga tiga kali lipat dibandingkan dengan sehari sebelumnya. Yang terparah di Kecamatan Undaan. Penyebabnya antara lain tanggul di Desa Medini, Glagahwaru, dan Undaan Kidul, Kamis malam, jebol dan belum bisa ditanggulangi. Di samping itu, debit air yang masuk ke Pintu Pembagi dan Pengatur Banjir (P3B) Wilalung di Desa Kalirejo, Undaan, pun masih tinggi, yakni 893 meter kubik per detik. Sekitar 7.500 hektar sawah yang sarat tanaman padi berusia 15-40 hari terendam dan kemungkinan besar akan rusak. "Biasanya bila tergenang lebih dari seminggu, tanaman mati karena air yang merendam itu bercampur lumpur," tutur Harsito, petugas dari Dinas Pertanian Kabupaten Kudus. Jumlah pengungsi pun terus bertambah. Sampai pukul 18.00, menurut laporan yang diterima pos komando tingkat kabupaten, pengungsi sudah lebih dari 7.000 jiwa. Sebagian besar adalah warga Undaan. Untuk sementara mereka ditampung di 24 lokasi, yang sebagian besar berada di Gedung Olahraga Wergu Wetan dan di Bendung Prawoto, wilayah Kecamatan Sukolilo, Pati. Untuk menunjang dapur umum, Bupati Kudus HM Tamzil menyatakan sudah mengirim surat ke Perum Bulog Wilayah II Pati. Pihaknya meminta 30 ton beras. "Tahap pertama sudah kami drop 16 ton, sisanya besok bisa diambil di gudang terdekat," ujar Wakil Kepala Perum Bulog Wilayah II Pati Soedarsono. Tujuh rumah rusak Dari Yogyakarta dilaporkan, tujuh rumah warga di Kecamatan Umbulharjo dan Kotagede yang lokasinya berada di tepi Sungai Gajah Wong rusak dan sebagian runtuh akibat luapan air sungai, setelah hujan lebat mengguyur Kota Yogyakarta dan sekitarnya sejak Kamis malam. Selain itu, dua talut longsor. Berdasarkan data Kantor Perlindungan Masyarakat dan Pemadam Kebakaran (PMPK) Yogyakarta, rumah yang rusak lima di antaranya berada di Umbulharjo dan dua lainnya di Kotagede. Talut yang rusak berada di wilayah Sidobali, Umbulharjo. Kepala PMPK Kota Yogyakarta Wahyu Widayat mengatakan, selain Umbulharjo dan Kotagede, luapan air juga terlihat di Kecamatan Gondokusuman, Pakualaman, dan Gedongtengen. Ketinggian air di daerah itu 10 sentimeter hingga 1,5 meter. Mulai pulang Mengenai banjir di Grobogan, Jawa Tengah, sebagian pengungsiyang jumlah terakhir tercatat 31.117 keluargadi kabupaten itu kemarin berangsur-angsur kembali ke rumah mereka. Wakil Bupati Grobogan Icek Baskoro mengemukakan, banjir di wilayahnya yang merendam 12 kecamatan selama tiga harihingga kemarinsebagian mulai menyurut. "Tinggal Kecamatan Klambu yang parah. Ketinggian air di sana masih di atas 2 meter," katanya. Dari Palembang juga dilaporkan, banjir melanda sebagian wilayah Sumatera Selatan. Kemarin ratusan rumah di Kecamatan Seberang Ulu I, Palembang, terendam air setinggi mata kaki orang dewasa akibat Sungai Musiyang makin dangkalpasang naik. Menurut Ipan (40), warga Kelurahan 2 Ulu, pendangkalan Sungai Musi terasa meningkat selama 15 tahun terakhir. (EKI/SUP/WHO/WER/YOP/WAD/ONI) Post Date : 29 Desember 2007 |