Genangan Air di Gresik Mulai Surut

Sumber:Kompas - 06 Februari 2011
Kategori:Banjir di Luar Jakarta

Gresik, Kompas - Luapan Kali Lamong di Kabupaten Gresik berangsur surut, tetapi masih menggenangi persawahan dan permukiman di Desa Cermen Lerek, Kecamatan Kedamean, dengan ketinggian sekitar satu meter. Genangan serupa juga terjadi di Desa Pandu, Morowudi, Iker iker Geger, Dungus, dan Jono.

Air yang meluber di Desa Tambak Beras membuat arus lalu lintas kendaraan dari arah berlawanan diatur bergilir. Kondisi itu kerap menimbulkan kemacetan. Adapun rute Balongpanggang-Mojokerto-Lamongan sudah bisa dilewati kendaraan.

Akibat meluapnya Kali Lamong, ada tiga titik tanggul yang jebol, yakni di Desa Gluran Ploso, Kecamatan Benjeng; Desa Cermen Lerek, Kecamatan Kedamean; dan Desa Jono, Kecamatan Cerme. Di Cermen Lerek dan Gluran Ploso tanggul jebol sepanjang lima meter. Tanggul di Desa Jono jebol sepanjang tiga meter, Kamis (3/2).

”Saya meminta aparat TNI bersama warga bergotong royong menutup tanggul yang jebol pada Senin (7/2),” kata Komandan Komando Resor Militer 084 Bhaskara Jaya Kolonel Infantri Andi Zainuddin, Sabtu, saat meninjau permukiman yang tergenang air di Desa Cermen Lerek.

Selama ini banjir di Desa Cermen Lerek bisa berlangsung lama. Pada tahun 2004/2005 genangan air terjadi selama tiga bulan. Ini karena daerah itu terletak di cekungan yang berada di bawah tanggul.

Wakil Bupati Gresik Mohammad Qosim mengatakan, air yang masih tergenang di Cermen Lerek akan dipompa. Namun, untuk pengerjaannya menunggu air Kali Lamong mulai normal.

Sementara, perwakilan warga perkotaan Gresik, seperti Desa Kedanyang, Prambangan, dan Sukorejo, Kecamatan Kebomas, didampingi Lumbung Informasi Rakyat (LIRa) Gresik telah menelusuri muara Kali Lamong. Mereka mendapati salah satu penyebab banjir karena aliran air tak lancar mengalir ke laut. Selain pendangkalan, juga terjadi penyumbatan di muara.

Perusahaan di sekitar muara membangun pelabuhan mini untuk bongkar dan muat barang. Pelabuhan mini itu menutup 75 persen lebar muara. Sekitar empat kapal memanfaatkan pelabuhan mini. Akibatnya, aliran air ke laut tidak lancar. ”Kami minta perusahaan membongkar pelabuhan mini dan memindahkan kapal mereka,” kata pengurus LIRa Gresik, Khoirul Anam. (ACI)



Post Date : 06 Februari 2011