Gebangsari Bisa Banjir Setengah Meter

Sumber:Suara Merdeka - 08 November 2006
Kategori:Banjir di Luar Jakarta
BALAI KOTA- Wilayah perumahan Genuk Indah, Kelurahan Gebangsari, diperkirakan bisa tergenang setinggi setengah meter. Namun untuk wilayah sebelah utara Jalan Kaligawe, kemungkinan banjir lebih kecil karena jalan nasional itu sudah ditinggikan.

Pakar hidrologi Undip, Dr Ir Robert Johanes Kodoatie mengatakan, jika curah hujan lebih dari 50 mm/jam, ketinggian genangan di wilayah Genuk Indah dan sekitarnya bisa sampai 30-50 cm. Namun jika dalam waktu satu jam hujan kadang lebat kadang gerimis, banjir tidak akan setinggi itu. ''Jika diselingi penurunan intensitas hujan, air memiliki kesempatan untuk mengalir,'' kata dia.

Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) memang meramalkan intensitas hujan untuk satu musim pada tahun ini lebih kecil dibandingkan dengan tahun lalu. Menurut perkiraan, musim hujan lebih pendek, yakni hanya sekitar empat bulan.

Namun dalam rentang waktu tersebut sering turun hujan lebat. Karena itu, warga setempat perlu waspada.

Lebih Tinggi

Pendapat senada disampaikan Kasubdin Pengairan DPU Kota Semarang, Ir Fauzi MT. Menurut perkiraannya, banjir baru akan terjadi jika curah hujan sudah lebih dari 70 mm/jam. Saluran Gebangsari memang dirancang untuk menampung curah hujan sebanyak itu. ''Walaupun normalisasi saluran sudah selesai, jika hujan melebihi angka itu, banjir tetap terjadi.''

Menurut perkiraan, curah hujan di Kota Semarang jarang mencapai angka tersebut, sehingga normalisasi yang sedang dilakukan saat ini kemungkinan besar hasilnya akan efektif.

Sementara itu, daerah tangkapan air saluran Gebangsari bukan hanya wilayah Genuk Indah, melainkan juga LIK Bugangan Baru. Luasnya lebih kurang 100 ha dan saat ini merupakan kawasan padat permukiman dan industri.

Panjang saluran Gebangsari direncanakan mencapai 800 meter dan lebar delapan meter. Saluran itu bermuara di saluran Kaligawe yang panjangnya sekitar tiga kilometer dengan lebar 12 meter. Saluran ini kemudian akan mengalirkan air ke laut melalui Kali Tenggang. Panjang Kali Tenggang yang ditangani saat ini adalah dua kilometer dan lebar 20-40 meter.

Kemiringan lahan saluran Gebangsari juga sangat rendah, yakni hanya 0,06-0,09%. ''Kami juga meminta LIK Bugangan Baru untuk membantu normalisasi saluran, paling tidak dengan mengizinkan pembangunan rumah pompa di muara saluran Gebangsari,'' kata dia.

Secara terpisah, Ketua Bidang Teknik Lembaga Masyarakat Peduli Banjir dan Lingkungan (LMPBL) Kota Semarang, Dr Ir Nelwan Dipl HE menilai positif upaya DPU menormalisasi saluran Gebangsari, Kaligawe, dan Kali Tenggang.

Dia mengatakan, jika memang saluran itu dirancang untuk mengalirkan air hujan dengan intensitas 70 mm/jam, kecil kemungkinan terjadi banjir di Genuk Indah. Angka 70 mm/jam berarti hujan sudah sangat lebat dan berlangsung terus-menerus satu jam. ''Hujan semacam itu jarang terjadi di Kota Semarang.''

Hanya, dia mengingatkan, semua itu memang tergantung pada upaya pelaksana proyek untuk segera menyelesaikan normalisasi. Selain itu, proyek pemasangan urung-urung Kali Tenggang di Jalan Kaligawe juga harus segera dirampungkan. ''Dengan demikian, hambatan di sepanjang aliran sungai sudah tak ada lagi,'' tambah dia. (G6-18s)


Post Date : 08 November 2006