|
DINAS Kebersihan dan Pertamanan Kota Tangerang meracik ribuan kubik sampah menjadi penghasil gas metan sebagai energi listrik, meski TPA Rawa Kucing, Kota Tangerang, selama ini mengelolah sampah secara manual. Menurut Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Tangerang, Mayoris Namaga, ketersedian anggaran minim. Itulah sebabnya, pemda belum mampu membeli mesin teknologi baru pengelolaan sampah di TPA Rawa Kucing. Pemda menggunakan fasilitas seadanya. "Butuh dana miliaran rupiah untuk membeli mesin teknologi modern pengelolaan sampah baru. Pemda terkendala dana untuk membelinya. TPA ini masih menggunakan sistem manual," kata Mayoris Namaga kepada Jurnal Nasional, Selasa (6/2). Solusinya, dari 34,8 hektare luas TPA Rawa Kucing, sekitar dua hektare akan digunakan sebagai proses metanisasi. Sebanyak 2.500 kubik sampah yang dihasilkan dalam sehari bisa dimaksimalkan dengan alat manual. Sistem pengelolaan manual yakni mengolah ribuan kubik sampah menjadi gas metan penghasil energi listrik. Pihaknya dalam dua minggu terakhir ini mulai membuat alat pengolah sampah organik dan nonorganik di TPA. Tiga alat instalasi penghasil gas metan sudah dimanfaatkan sebagai tenaga panas dan listrik dalam pengelolaan sampah itu. "Sampah di TPA Rawa Kucing yang diolah menjadi gas metan diperkirakan menghasilkan energi listrik 20 ribu watt," kata Mayoris. Untuk itu, menghabiskan anggaran Rp85 juta, termasuk untuk membeli tabung, drum, pipa saluran gas metan dan mesin jenset. Namun, saat ini energi listrik dari gas metan yang dihasilkan masih sebatas digunakan untuk area penerangan TPA. Ke depan, aliran listrik bisa disambungkan ke rumah penduduk. Kepala Seksi Pembinaan dan Pengawasan Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Tangerang, Sugiharto Ahmad Bagja mengatakan, dari segi teknis dibutuhkan ribuan kubik sampah untuk menghasilkan gas metan. Untuk menghasilkan energi listrik dari gas metan perlu dibuat lubang-lubang di dasar tanah di area dua hektare di TPA--sebagai proses metanisasi. "Jika di kedalaman 1.000 meter persegi bisa dibuat tiga tabung metanisasi maka akan dihasilkan sekitar 400-500 tabung metanisasi yang memenuhi kebutuhan listrik di area TPA," kata Sugiharto kepada Jurnal Nasional, Selasa (7/2). Dikatakan, pengolahan sampah menjadi gas metan ini bukan satu-satunya program yang akan diterapkan di lahan seluas 34,8 hektare itu. Berdasarkan, anjuran Kementerian Lingkungan Hidup Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolahan Sampah, setidaknya ada beberapa pengembangan TPA Rawa Kucing. Seperti: akselerasi komposting, penataan keindahan lahan, juga pengembangan akselerasi lingkungan hidup di area TPA. Sabaruddin Post Date : 08 Februari 2012 |