Jakarta, Kompas - Truk sampah dari Jakarta diancam tidak boleh melintas di Cileungsi oleh Forum Warga Cileungsi. Ancaman ini muncul karena warga belum mendapatkan uang santunan karena daerahnya dilintasi truk sampah yang akan ke Bantar Gebang, Bekasi.
Warga kesal karena sering kali truk sampah itu meninggalkan ceceran sampah, air lindi, dan bau di daerah yang dilintasi. Menurut Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta Eko Bharuno, ancaman warga ini sudah berulang kali terjadi.
”Kami tidak mungkin membiarkan sampah dan air kotor berceceran di jalan. Truk yang kami gunakan adalah truk tertutup agar sampah tak mengotori jalan. Jalan itu termasuk jalan yang dilewati oleh Presiden. Jika tidak bersih, tentu kami akan ditegur staf kepresidenan,” kata Eko di Balaikota, Selasa (15/3).
Eko mengakui, setiap bulan memang ada kompensasi yang dibayarkan berkaitan dengan sampah itu. ”Besarnya 20 persen dari banyaknya sampah yang diangkut ke sana,” kata Eko.
Untuk setiap ton sampah yang dibawa oleh swasta, Pemerintah Provinsi DKI membayar Rp 104.000, dan dari jumlah tersebut akan dipotong 20 persen untuk Kota Bekasi sebagai kompensasi dan digunakan untuk pengembangan masyarakat. Uang ini disetorkan langsung ke kas Kota Bekasi sebagai pendapatan asli daerah.
”Masalahnya, warga yang mengancam truk sampah ini berada di wilayah Kabupaten Bekasi. Biasanya memang tidak ada masalah. Mungkin ini terjadi karena dana dari DKI belum cair,” kata Eko. (arn)
Post Date : 16 Maret 2011
|