Fasilitas Air Bersih Sungsang Disorot

Sumber:Koran Sindo - 09 Januari 2008
Kategori:Air Minum
PALEMBANG(SINDO) Komisi III DPRD Sumsel dan Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya (PUCK) menyoroti fasilitas pengadaan air bersih di wilayah Sungsang, Kab Banyuasin.

Dalam rapat kerja evaluasi hasil pelaksanaan pembangunan untuk tahun anggaran 2007 itu, dibahas soal pengadaan booster air bersih di wilayah perairan Sungai Musi yang menelan dana sebesar Rp10 miliar dari APBD 2007. Namun, hingga saat ini, belum beroperasi dan memberikan fasilitas air bersih yang dapat dirasakan masyarakat nelayan di sana.

Anggota Komisi III DPRD Sumsel Baharuddin mempertanyakan proyek pembangunan instalasi air bersih di kawasan tersebut, yang berdasarkan hasil pantauan pihaknya dalam reses beberapa waktu lalu, masih terbengkalai serta banyak peralatan pengadaan air bersih tersebut yang rusak dan hilang.

Sampai saat ini,air bersih masih menjadi barang yang mahal bagi masyarakat Sungsang. Biaya pembangunan fasilitas air bersih yang dibangun pada Mei 2007 silam itu hingga saat ini belum beroperasi, kata dia dalam rapat evaluasi di ruang rapat Komisi III DPRD Sumsel kemarin.

Politikus PKS tersebut mengatakan, masih banyak warga di sana yang mengeluhkan proses pembangunan fasilitas pengadaan air bersih yang dibuat pemerintah tersebut terkesan tanggung atau tidak selesai. Sebab, fasilitas itu belum beroperasi dan mampu mendistribusikan air bersih bagi sejumlah warga yang tinggal di wilayah perairan tersebut.

Menurut warga di sana, air bersih memang sempat mengalir lancar selama sebulan, tapi selanjutnya mulai tersendat-sendat. Bahkan, sampai sekarang air bersih sama sekali berhenti mengalir ke rumah-rumah warga, imbuh Baharuddin. Hal senada juga diungkap anggota Komisi III DPRD Sumsel dari daerah pemilihan (dapil) yang sama Fatimah Syamsul.

Menurut dia, pihak Dinas PUCK seharusnya dapat lebih melakukan koordinasi lebih lanjut dengan pihak perusahaan daerah air minum (PDAM) di tingkat Kab Banyuasin. Belum tersalurkannya fasilitas air bersih bagi masyarakat Sungsang tersebut, terus dia, berarti pembangunan yang dilakukan belum bermanfaat bagi rakyat.

Apapun bentuknya,pembangunan itu kan akhirnya harus bermanfaat bagi masyarakat luas, terutama bagi mereka yang belum menikmati fasilitas-fasilitas dari pemerintah, tegas politikus Partai Golkar ini. Karena itu, lanjut Fatimah, pihaknya, terutama anggota Komisi III DPRD Sumsel dari dapil Sumsel II, meminta pihak Dinas PUCK untuk dapat memprioritaskan pengadaan fasilitas air bersih bagi warga Sungsang tersebut,dan secepatnya mengalirkan air bersih ke rumah- rumah penduduk di sana.

Sebab diakuinya, air bersih bagi sebagian masyarakat nelayan di sana layaknya sebuah barang mewah yang mahal harganya. Dalam kesempatan itu, Kepala Dinas (Kadis) PUCK Sumsel Eddy Hermanto menjelaskan, sebenarnya pihaknya telah menyelesaikan pembangunan fasilitas pengadaan air bersih di kawasan Sungsang,Kab Banyuasin, tersebut.

Bahkan, hingga ke tahap pelatihan bagi pelaksana teknis di lapangan bagi petugas PDAM di sana. Namun, lanjut Eddy, karena keterbatasan dana, setelah sempat beroperasi dalam waktu satu bulan dan dilakukanrunningpercobaan distribusi selama 23 hari secara berkala,pihaknya menyerahkan sepenuhnya tanggung jawab pendistribusian ke pihak Pemkab Banyuasin dan PDAM setempat.

Hingga di sana tidak ada permasalahan.Namun menurut kami, permasalahannya adalah keterbatasan dana operasional petugas PDAM. Namun,kami telah menyurati pihak kabupaten,kemungkinan dalam waktu dekat diusahakan beroperasi,jelas Eddy.

Menurut dia, pihaknya telah melaksanakan proyek pembangunan fasilitas air bersih bagi masyarakat di kawasan perairan Sungai Musi tersebut sesuai perencanaan, dan saat ini yang masih terkendala adalah proses pengembangannya. Mengenai sejumlah peralatan yang dikatakan telah rusak dan hilang,Eddy membantah.

Dia mengatakan, dari hasil koordinasi pihaknya dengan PDAM Banyuasin, diketahui sejumlah peralatan booster yang harganya cukup mahal tersebut saat ini sedang diamankan untuk menghindari terjadinya pencurian. Sebab, menurut dia, kawasan tersebut termasuk kawasan rawan pencurian. (dedy sagita)



Post Date : 09 Januari 2008