|
BANDUNG, (PR). MemperingatiHari Lingkungan Hidup se-Dunia, Wali Kota Bandung Dada Rosada melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke beberapa tempat penampungan sementara (TPS) sampah di Kota Bandung, Senin (5/6). Sambil mengendarai sepeda, Dada memulai sidak pukul 9.30 WIB. Lokasi sidak pertama yaitu TPS Baranangsiang-Pasar Kosambi. Saat Dada dan rombongan datang, warga sekitar lokasi sedang menggunakan insinerator untuk membakar sampah. Setelah itu, Dada juga mendatangi TPS Jln. Cibeunying Selatan yang tumpukan sampahnya diperkirakan sudah mencapai 900 m3. Dada pun melanjutkan perjalanannya ke TPS Jln, Gudang Selatan. Tumpukan sampah di TPS itu sebenarnya sudah diangkut. Namun, sepekan kemudian, gunungan sampahnya kembali seperti saat sebelum diangkut. Menurut Dada, lambatnya pengangkutan terkait dengan kurangnya armada pengangkut sampah yang dimiliki PD Kebersihan. Saat ini, rata-rata tumpukan sampah di TPS mencapai 300 m3. Tumpukan awal belum terangkut semua, sedangkan produksi sampah terus meningkat. Upaya pengangkutan seperti tidak membuahkan hasil signifikan. Jadi, kami masih membutuhkan bantuan truk untuk mempercepat pengangkutan sampah. Saat upacara peringatan Hari Lingkungan Hidup se-Dunia, Pemkot Bandung kembali mendapat bantuan truk pengangkutan sampah ke TPA Cikubang dan TPA Gedig. Direktur Operasional Bank Jabar Uce K. Suganda menyerahkan 10 truk bantuan dan satu truk hibah pada Pemkot Bandung untuk menambah armada pengangkut sampah. Menurut data PD Kebersihan Kota Bandung, sampai Minggu (4/6), sampah Kota Bandung yang diangkut sebanyak 13.840 m3. Sebanyak 895 rit sampah dibuang ke TPA Cikubang dan TPA Gedig. Class action Sementara itu, dengan mengatasnamakan warga Kota Bandung, Koalisi Masyarakat Bandung Bermartabat (KMBB) dan Forum Komunikasi Kader Konservasi Indonesia (FK3I) akan mengajukan class action kepada Pemkot dan DPRD Kota Bandung karena dianggap lalai dalam mengelola lingkungan. Ketua FK3I, Dadang Hermawan, ketika melakukan aksi di depan kampus Institut Teknologi Bandung (ITB) Jln. Ganeca Bandung, mengatakan class action dilakukan karena wali kota sebagai penanggung jawab telah melakukan kelalaian, dan DPRD Kota Bandung telah kehilangan fungsinya sebagai fungsi kontrol. Saat ini DPRD telah mati rasa. Padahal permasalahan lingkungan di Kota Bandung sangatlah banyak, mulai dari masalah sampah, penegakan aturan lingkungan yang terkesan tebang pilih dan masih banyak hal lainnya, ujarnya. Dalam aksinya di depan gerbang kampus ITB, mereka melakukan aksi teatrikal. Selain juga membawa spanduk bertuliskan ungkapan kekecewaan terhadap kinerja pemerintah serta membawa gerobak yang berisikan sampah. Bersihkan taman SMA Pasundan I Bandung menjadi juara melukis tong sampah dalam kegiatan Serat, Seratus Persen untuk Alam dalam rangka Hari Lingkungan Hidup se-Dunia, Senin (5/6). Juara II dan III diperoleh SMA 5 Bandung dan SMA 11 Bandung. Kegiatan yang diselenggarakan mahasiswa jurusan Humas Fikom Ekstensi Unpad itu, juga diisi dengan pengecatan kursi, pembersihan taman, penanaman pohon, dan pelabelan pohon di Taman Lanjut Usia, Jln. Cilaki, Bandung. Menurut Ketua Panitia, Rudiansyah, kegiatan Serat dilakukan karena ingin mengubah image taman kota yang tidak terurus. (A-157/A-158/A-160) Post Date : 06 Juni 2006 |